BPJS Kesehatan Gandeng Halodoc Kembangkan Layanan Kesehatan secara Digital
Halodoc hari ini mengumumkan kerjasama dengan BPJS Kesehatan Untuk tahap awal, aplikasi bidang kesehatan ini akan menghadirkan konten kesehatan di aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan.
Halodoc hari ini (10/10) mengumumkan kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Kerjasama ini dilakukan untuk memperluas akses dan layanan kesehatan secara digital bagi masyarakat, terutama bagi peserta BPJS Kesehatan.
"Keduanya ini (Halodoc dan BPJS Kesehatan) sebetulnya dapat menjadi solusi terhadap permasalahan atau dalam konteks pelayanan kesehatan di Indonesia." ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara ketika membuka acara pengumuman kerjasama itu.
"Seseorang peserta BPJS di Jakarta, ke rumah sakit butuh empat jam lebih. Dari mulai datang, daftar, antri menunggu dokter, konsultasi, dapat resep, bawa ke apotek, dapat obat pulang, butuh empat jam lebih. Saya berharap kolaborasi ini dapat menjawab isu-isu di sekitar BPJS Kesehatan. Kita harus mencari cara baru memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan di Indonesia." lanjut Rudiantara.
Kerjasama antara BPJS dan Halodoc ini merupakan langkah awal dari pengembangan teknologi di sektor kesehatan Indonesia. Diharapkan layanan kesehatan ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
Tidak banyak detail yang dapat dibagikan dalam acara pengumuman kerjasama ini. Kendati begitu, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Wahyuddin Bagenda menyebut bahwa di tahap awal ini, pengguna aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan akan mendapatkan informasi berupa konten kesehatan langsung dari aplikasi tersebut.
Saat ditanya mengenai kemungkinan konsultasi dokter Halodoc melalui melalui aplikasi JKN BPJS Kesehatan, Jonathan Sudharta mengatakan bahwa untuk saat ini konsultasi baru dapat dilakukan di aplikasi Halodoc.
"Yang pasti saya jawab, konsultasi ada di aplikasi Halodoc. Halodoc kan sekarang sudah punya konsultasi. Seperti saya sebutkan, saat ini masih banyak detail yang belum bisa kita sampaikan sekarang. Nanti akan ada pertemuan-pertemuan lebih lanjut untuk membahas detilnya. Saat ini masih baru awal." ungkap Jonathan.
Untuk diketahui, saat ini Halodoc mengklaim sudah memiliki tujuh juta pengguna aktif bulanan. Jumlah itu belum termasuk para dokter dan rumah sakit serta apotik yang menjadi mitra Halodoc. Saat ini, 50% pengguna Halodoc merupakan penduduk di luar pulau Jawa. Sementara 74% di antaranya tinggal di luar Jakarta dan Surabaya.
Jonathan menyebut adanya ajakan untuk ekspansi layanan Halodoc ke kawasan Asia Tenggara dan Afrika. Kendati begitu ia menyatakan akan memfokuskan layanannya di Indonesia terlebih dahulu.
"Pasti akan kita layani, tapi saya ga mau sampai fokus kita terbagi, bahwa kita belum selesai di Indonesia tapi sudah cari negara lain." ujar Jonathan.