Bukalapak rencana bangun pusat riset di Bandung
CEO Bukalapak mengatakan Bandung adalah kota pelajar yang tepat untuk mencari bakat engineering
Bukalapak berencana untuk membangun pusat riset pertama mereka di Bandung. Achmad Zaky, hari ini (10/1), menyampaikan alasan kenapa mereka memilih Bandung sebagai lokasinya.
"Bandung menurut saya adalah kota pelajar yang tepat untuk mencari bakat engineering. Lihat ada ITB, Itenas, ITHB, Unpad, Maranata, Telkom, jadi kampus teknologinya itu banyak, bahkan Jakarta saja kalah," ujar Zaky.
Zaky optimis perkembangan ecommerce akan terus menanjak di Indonesia. Demi merangsang penemuan dan pengembangan produk Bukalapak di Bandung, Zaky berharap tahun ini 50 persen aktivitas engineering mereka ada di Bandung.
Ditanya lebih lanjut mengenai pengembangan apa saja yang akan coba mereka godok di pusat riset nantinya, Zaky menjanjikan tidak cuma pengembangan software, tetapi juga hardware.
"Harapannya nanti juga mahasiswa kita nanti bisa langsung terhubung dengan industri. Selama ini problemnya mahasiswa sama industri itu beda. Jadi pas keluar kampus, mereka harus belajar lagi," tambah Zaky.
Oleh karena itu, Zaky berharap hadirnya pusat riset teknologi di Bukalapak, mampu merangsang dan menjadi katalisator di industri ini di Indonesia. Zaky berharap teknologi-teknologi baru seperti machine learning, blockchain, dan lain sebagainya, cepat diadaptasikan pelaku industri teknologi di Indonesia.
Zaky menambahkan kebutuhan membangun pusat riset ini cukup penting, karena industri dalam jangka panjang membutuhkan produk dari hasil riset ini nantinya.
"Selama ini kita selalu telat, kenapa karena kita tidak pernah menaruh dana di riset sebelumnya," ujar Zaky.
Kendati begitu, Zaky belum mau menyebut besaran jumlah investasi di pengembangan riset ini. Hal yang pasti adalah, ia sudah menyiapkan lokasi seluas 400-500 meter persegi untuk tempatnya. Lalu untuk SDM-nya nanti, Zaky percaya SDM lokal seperti profesor dan akademisi di universitas lokal.