Bulan depan, nonton video klip musik bisa dari Facebook
Layanan ini akan diluncurkan bulan depan, dan dimaksudkan untuk berkompetisi langsung dengan YouTube, yang selama ini menjadi rujukan utama untuk streaming video musik.
Facebook kabarnya siap untuk meluncurkan layanan streaming video musik bulan depan. Layanan ini ditujukan untuk bersaing langsung dengan YouTube, yang sampai saat ini masih menjadi rujukan utama untuk streaming video musik.
Layanan ini sendiri nantinya dapat digunakan oleh halaman resmi seorang musisi. Nantinya, halaman itu tidak harus mengunggah video musik secara manual, atau bahkan menyediakan tautan untuk ke video musik seorang musisi. Facebook memberikan pengaturan khusus untuk meminta izin agar dapat menambahkan video musik di halaman tersebut.
Video musik yang ditambahkan itu akan memuat video asli dari musisi yang bersangkutan. Saat izin sudah diberikan, pengelola halaman itu akan dapat mengedit atau bahkan menghapus video dari layanan ini kapan pun diinginkan. Video ini akan dapat dilihat oleh semua pengikut halaman tersebut.
Dilansir dari Cnet (15/7), sebelum ini, musisi atau artis yang berada di bawah naungan label besar dilarang untuk mengunggah video klip mereka secara penuh. Mereka hanya dapat mengunggah potongan-potongan video saja. Facebook tampaknya sudah bekerja untuk mengatasi hal tersebut.
Akhir tahun lalu, Facebook dilaporkan sedang menjalani masa negosiasi dengan tiga perusahaan label besar, antara lain Universal Music, Sony Music Entertainment dan Warner Music. Hal ini kabarnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas video-video musik yang akan ditampilkan.
Untuk diketahui, sebagaimana sudah disebut, YouTube sampai saat ini masih menjadi rujukan utama untuk streaming video musik. Bahkan video musik dari artis-artis ternama mendominasi daftar video yang paling banyak ditonton di YouTube.
Namun di sisi lain, layanan video musik yang diintegrasikan ke Facebook Watch ini akan memberikan daya tarik baru bagi Facebook. Tidak hanya itu, label musik akan mendapatkan sarana distribusi baru untuk menantang dominasi YouTube. Sayangnya, layanan ini baru akan diluncurkan di Amerika Serikat. Belum diketahui dengan pasti, kapan layanan ini akan tersedia untuk negara-negara lainnya.