ByteDance akui gunakan teknologi OpenAI guna persaingan di pasar AI
ByteDance mengakui telah menggunakan teknologi OpenAI untuk menghadapi persaingan pasar teknologi AI yang semakin cepat dan canggih.
Induk perusahaan TikTok, ByteDance membenarkan telah memanfaatkan teknologi OpenAI demi persaingan global dengan kompetitor lainnya di bidang Artificial Intelligence (AI). Penggunaan teknologi tersebut kemudian menimbulkan kekhawatiran bahwa produk atau aplikasi buatan ByteDance bakal memiliki kerentanan dalam hal keamanan dan privasi pengguna bahkan dalam hal ini juga termasuk masalah hak cipta.
Dilansir dari gizmochina (18/12), ByteDance kemudian menegaskan penggunaan teknologi AI tersebut hanya sebagian kecil saja sehingga tidak akan menyalahi prosedur etis yang telah disepakati. Selain itu, penerapan teknologi AI itu baru sekadar percobaan saja yang mana belum diluncurkan untuk publik.
Perusahaan tersebut juga menyebut pemanfaatan ini tidak akan pernah menyalahi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh OpenAI. Kendati demikian, OpenAI telah menangguhkan akses ByteDance terhadap teknologi AI miliknya untuk sementara ini hingga proses penyelidikan usai.
Di tengah persaingan pasar AI di dunia, memang tidak dipungkiri banyak perusahaan asal China yang bergerak untuk berinovasi menciptakan teknologi tersebut. Salah satunya ByteDance yang pastinya juga berambisi untuk menyaingi teknologi yang kini dimiliki oleh OpenAI.
Upaya persaingan tersebut jelas tidaklah mudah, terlebih dalam pengembangan suatu teknologi perlu diperhatikan pula kemungkinan terhadap pelanggaran hak cipta. Hal inilah yang kini menjadi fokus bagi seluruh perusahaan teknologi di dunia supaya produk yang mereka ciptakan kelak tidak terkena sengketa atau klaim dari perusahan kompetitor lainnya.