ByteDance diam-diam kembangkan deepfake
Fitur ini sebelumnya akan meminta pengguna untuk memindai wajahnya. Barulah kemudian wajah mereka dapat dimasukkan ke dalam sebuah video.
ByteDance dilaporkan sedang membangun sebuah fitur baru di aplikasi TikTok. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat deepfake sendiri. Hadir dengan na Face Swap, fitur ini masih tersembunyi dalam untaian kode di aplikasi TikTok dan Douyin.
Fitur ini sebelumnya akan meminta pengguna untuk memindai wajahnya. Barulah kemudian wajah mereka dapat dimasukkan ke dalam sebuah video. Perlu diketahui, deepfake ibarat pedang bermata dua, di satu sisi menunjukkan kemajuan teknologi, namun juga menyimpan potensi bahaya.
Fitur ini dapat dilihat sebagai evolusi alami dari teknologi pertukaran wajah yang sudah ada sampai saat ini. Namun di sisi lain, fitur ini pun menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Dilansir dari Engadget (4/1), beberapa orang mempertanyakan mengenai apa yang akan dilakukan ByteDance dengan data biometrik sensitif mereka.
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, apakah fitur ini akan dirilis untuk kedua aplikasi tersebut. Kedua aplikasi ini, secara total berhasil mengumpulkan sebanyak 1,5 miliar unduhan secara global. Kendati begitu, TikTok menepis dugaan kalau fitur ini akan meluncur di platformnya. Pihaknya menyatakan bahwa fitur itu bukan fungsi yang ada di TikTok. Mereka juga kabarnya tidak berniat memperkenalkan fitur itu.
Di samping itu, TikTok juga mulai menghadapi pelarangan di Amerika Serikat. Militer di negeri Paman Sam itu dilarang menggunakan aplikasi TikTok. Bahkan anggota yang memiliki aplikasi tersebut harus segera menghapusnya dari smartphone mereka. Militer AS menilai TikTok sebagai ancaman siber bagi AS.
