Canva rilis Visual Suite 2.0: Revolusi kolaborasi & kreativitas AI
Canva meluncurkan Visual Suite 2.0 pada acara Canva Create 2025 di Los Angeles.

Canva meluncurkan Visual Suite 2.0 pada acara Canva Create 2025 di Los Angeles. Peluncuran ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan, menghadirkan inovasi yang mengubah cara tim berkreasi, berkolaborasi, dan mengelola data dengan dukungan AI. Dengan lebih dari 230 juta pengguna aktif bulanan, Canva memperkuat posisinya sebagai pemimpin di bidang komunikasi visual melalui rangkaian alat canggih yang menggabungkan kreativitas dan produktivitas.
Visual Suite 2.0 menghadirkan integrasi tanpa batas untuk dokumen, presentasi, situs web, hingga spreadsheet dalam satu antarmuka. Pengguna tidak lagi perlu berpindah aplikasi—semua kebutuhan desain dan manajemen data bisa diselesaikan di satu tempat. Fitur unggulan seperti Canva Sheets mengubah spreadsheet tradisional menjadi visualisasi data yang menarik dengan bantuan AI. Alat ini dilengkapi Statistik Ajalb untuk analisis pola data otomatis dan Isi Otomatis yang memudahkan input informasi.
Al Canva, mitra desain berbasis percakapan, memungkinkan pengguna membuat atau mengedit desain hanya dengan perintah suara atau teks. Contohnya, cukup ucapkan "Buat presentasi tentang laporan keuangan Q3," dan AI akan menyusun slide lengkap dengan grafik dan teks. Meski masih terbatas dalam bahasa Inggris, fitur ini menjawab kebutuhan desain cepat tanpa hambatan kreatif.
Selain itu, Bagan Ajalb mengubah data kompleks menjadi infografis interaktif dalam hitungan detik. Sementara Studio Ajalb memungkinkan personalisasi konten skala besar, seperti kampanye pemasaran multinegara, dengan template dinamis yang terhubung langsung ke database.
Program Canva menghadirkan kemampuan coding sederhana untuk membuat konten interaktif seperti formulir atau kalkulator tanpa menulis kode. Di sisi lain, Editor Foto Canva kini lebih powerful dengan alat pengeditan profesional dan template siap pakai, memudahkan pengguna menghasilkan gambar berkualitas studio.
Canva tak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga tanggung jawab. Melalui Perisai Canva, perusahaan menjamin keamanan data dan mitigasi bias dalam penggunaan AI. Mereka juga mengalokasikan Dana Kreator senilai USD 200 juta untuk memberikan royalti kepada desainer setiap kali karyanya digunakan dalam output AI. Ini menjadi langkah progresif untuk mendukung ekosistem kreatif yang adil.
Lebih dari 95% perusahaan Fortune 500, termasuk Salesforce dan FedEx, menggunakan Canva untuk efisiensi tim. Contohnya, Docusign menghemat 500 jam kerja per tahun berkat skalabilitas pembuatan konten di Canva. Dengan pertumbuhan pendapatan tahunan 30%, Canva terus memperluas pengaruhnya di 190 negara.
Visual Suite 2.0 bukan sekadar pembaruan—ini adalah lompatan besar dalam dunia desain dan kolaborasi. Dari analisis data hingga kreasi konten interaktif, Canva memastikan setiap tim bisa "berpikir lebih besar" tanpa batas teknis.