CEO OpenAI Sam Altman jelaskan skenario terburuk kecerdasan buatan
Dalam skenario terburuk, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan AI dapat membuat kehidupan manusia seperti "mati lampu."
ChatGPT, seperti semua jenis kecerdasan buatan lainnya, menimbulkan pertanyaan tentang manfaatnya. Alat generatif AI ini melahirkan dua aliran, yaitu yang percaya AI sebagai berkah dan sebaliknya, yang percaya AI dapat menjadi malapetaka.
CEO OpenAI Sam Altman masuk ke dalam dua aliran itu. Dalam sebuah wawancara yang dilaporkan Business Insider baru-baru ini (5/7), Altman menawarkan pandangannya tentang pro dan kontra dari kecerdasan buatan (AI).
Dalam skenario terbaik, dia mengatakan AI sangat bagus sehingga sulit untuk dibayangkan. Sangat banyak hal yang dapat dieksplorasi dari AI untuk tujuan mempermudah hidup.
"Saya dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika kita memiliki, seperti, kelimpahan yang luar biasa dan sistem yang dapat membantu kita menyelesaikan kebuntuan dan meningkatkan semua aspek realitas dan membiarkan kita semua menjalani kehidupan terbaik kita," ujar Altman.
Di sisi lain, skenario terburuk yang Altman sampaikan cukup suram. Dia mengumpamakan kasus buruk yang ditimbulkan AI dapat membuat kehidupan umat manusia seperti "mati lampu karena penyalahgunaan."
"Saya lebih khawatir tentang kasus penyalahgunaan yang tidak disengaja dalam jangka pendek."
Dia menambahkan, "Jadi Saya pikir tidak mungkin untuk melebih-lebihkan pentingnya keamanan AI dan pekerjaan penyelarasan. Saya ingin melihat lebih banyak lagi yang terjadi."
Para ahli mengatakan, ChatGPT dapat disalahgunakan untuk tujuan seperti melakukan penipuan, melakukan serangan dunia maya, menyebarkan informasi yang salah, dan melakukan plagiarisme. Dalam wawancara terpisah, Altman mengatakan dia mengerti mengapa beberapa orang mengkhawatirkan AI.
Namun pada saat yang sama, Altman mengatakan dia yakin pengembangan AI akan menjadi "lompatan maju yang paling luar biasa" untuk kualitas hidup manusia, tetapi "regulasi akan menjadi penting."