CEO Snap sindir praktik penjiplakan Facebook
CEO Snap Evan Spiegel mengomentari praktik penjiplakan fitur Snapchat yang sering dilakukan Facebook untuk Instagram
Facebook dikenal kerap menjiplak fitur yang diluncurkan oleh Snapchat. Fitur stories misalnya memulai debut di Snapchat kemudian hadir di Instagram, yang kini bernaung di bawah Facebook. Fitur lenses yang menggunakan Augmented Reality (AR) pun dijiplak Facebook dari Snapchat.
Dalam sebuah acara, CEO Snap, Evan Spiegel mengomentari praktik yang telah lawas dan diketahui publik tersebut. Namun bukannya geram, Spiegel malah menyindir Facebook yang kini tengah berkutat dengan skandal pencurian data pribadi pengguna.
Acara yang dibawakan oleh presenter Kara Swisher itu menanyakan Spiegel tentang perasaannya ketika Facebook menjiplak beberapa inovasi Snapchat. Mulanya Spiegel mengatakan bahwa istrinya Miranda Kerr lebih memperhatikan hal itu ketimbang dirinya. Dalam sebuah wawancara di tahun lalu, Kerr memang mengaku terkejut atas praktik yang dilakukan Facebook.
Kemudian Spiegel memfokuskan jawabannya terkait privasi data yang justru menarik dan mengundang tawa audiens di acara itu. "Kami akan sangat menghargai jika mereka menjiplak praktik perlindungan data kami juga," kata Spiegel dalam Code Conference di Southern California.
Snapchat memang mengumpulkan lebih sedikit data pengguna dibanding Facebook, meskipun Snapchat juga memungkinkan pengiklan untuk menargetkan iklan berdasarkan demografi yang dikumpulkan perusahaan. Namun Snapchat tak pernah menawarkan API dengan fitur lengkap yang memungkinkan pengguna memberikan informasi teman mereka sebagaimana dilakukan Facebook.
Lebih lanjut Spiegel mengatakan bahwa dirinya melihat praktik penjiplakan Facebook seperti desainer. "Jika Anda mendesain sesuatu yang begitu sederhana dan begitu elegan, satu-satunya hal yang dapat dilakukan orang lain adalah menyalinnya persis... itu menunjukkan desainer adalah benar-benar hal yang paling fantastis di dunia," ujar Spiegel menambahkan.
Terlepas dari praktik penjiplakan itu, stories memang terbukti ampuh mendorong pertumbuhan Instagram. Stories yang kini juga diterapkan di WhatsApp bahkan tercacat sebagai produk yang paling banyak digunakan di dunia. Demikian dilansir The Verge.