Cisco umumkan solusi rapat tanpa repot

Dewasa ini, sistem digital dapat dikatakan sudah menjamur hingga penerapannya telah ada di hampir seluruh tempat kerja. Terutama ketika sistem digital tersebut mulai memasuki dunia kerja dengan kemampuan untuk bekerja secara mobile. Tempat kerja dituntut agar dapat beradaptasi dengan lingkungan mobile yang membutuhkan teknologi untuk mengkomodasi kolaborasi yang lebih dari sekadar tempat dan waktu, yang dapat menghubungkkan tim virtual secara bersamaan.

Sebelumnya jika perusahaan ingin mengadakan rapat dengan perusahaan lain, persiapan yang dibutuhkan sangat panjang dan agak rumit seperti berapa orang yang akan hadir, dari mana orang-orang tersebut, perangkat apa yang akan digunakan, bagaimana caranya menghubungkan perangkat yang dibawa masing-masing peserta, dan sebagainya. Persiapan itu harus direncanakan sangat matang, kalau tidak, harapan dari klien perusahaan penting bisa-bisa tidak terpenuhi.

Melihat permasalahan tersebut, Cisco menghadirkan teknologi untuk mendukung cara kerja modern. “Teknologi itu seharusnya dilihat dengan sesuatu yang lebih simpel dan mudah digunakan,” kata Managing Director, Cisco Indonesia, Marina Kacaribu.

Solusi bernama Cisco Webex ini hadir untuk lebih mempersingkat persiapan rapat tersebut menggunakan sesuatu hal yang lebih terintegrasi dibandingkan dengan cara konvensional. Produk utamanya adalah Webex Calling, Webex Teams, dan Webex Device.

“Webex menjadikan persiapan rapat jauh lebih sederhana. Pengguna akan mengalami pengalaman persiapan rapat terbaik,” kata Marina.

Biasanya, jika pengguna mengadakan rapat via panggilan video, kualitas yang ditawarkan kurang baik sehingga proses berjalannya rapat menjadi tidak kondusif. Oleh karena itu, Cisco mengklaim Webex mampu menyajikan kualitas video yang andal selama rapat. “Webex mampu mengadirkan kualitas rapat via video dengan performa sangat baik, menggunakan kualitas tingkat enterprise,” kata Marina.

Tidak ketinggalan pula fitur face recognition agar para perserta terdeteksi dan menampilkan nama di bawah wajah. Hal ini tidak lepas dari dukungan Artificial Intelligence (AI) sehingga pengenalan wajah menjadi lebih akurat.

Marina juga menjelaskan jika Webex menghadirkan keamanan dengan enkripsi end-to-end, “semua informasi yang telah dibagikan, akan dapat ditarik kembali oleh perusahaan.”

Saya pun sempat melihat demonstrasi Webex Calling yang diperagakan oleh Senior Manager Collaboration Business Cisco System, Asia Region, Chandra Herawan. Saya melihat performa video yang ditampilkan cukup mulus dengan minim latensi. Kebetulan ruangan saat demonstrasi berkondisi terang, sehingga hasil video juga terlihat demikian. Face recognition berfungsi dengan akurat. Namun lantaran saya belum registrasi ke dalam sistem, jadi nama saya tidak tampil di layar.