Corning kembangkan lapisan pelindung kaca fleksibel
Sebenarnya Corning sudah memiliki solusi kaca lipat yang bernama Willow Glass. Namun karena proses pembuatannya terdapat bahan yang dapat membuat korosi, mereka harus mencari solusi lain.
Pada ajang MWC 2019 kemarin, Samsung dan Huawei memamerkan smartphone dengan teknologi layar lipat mereka, yang masing-masing bernama Galaxy Fold dan Mate X. Para penggemar teknologi pun sudah tak sabar untuk mencoba kedua perangkat tersebut.
Meskipun antusias para penggemar teknologi cukup tinggi, namun beberapa orang berpendapat bahwa kedua layar tersebut rentan untuk tergores. Hal ini dikarenakan kedua layar tersebut masih menggunakan lapisan plastik untuk melindungi layar mereka.
Melihat masalah ini Corning sebagai salah satu produsen kaca pelindung layar smartphone tidak diam saja. Mereka sedang berusaha untuk membuat sebuah lapisan kaca pelindung yang dapat ditekuk.
General Manager Corning, John Bayne mengatakan bahwa tantangannya adalah menciptakan kaca yang cukup tipis untuk ditekuk tanpa mengorbankan ketahanan yang diperlukan untuk melindungi tampilan.
Bayne dalam sebuah pernyataan melalui The Verge (6/3/2019) mengatakan, perusahaannya menargetkan radius lengkungan 3 hingga 5 milimeter untuk kaca setebal 0,1mm. Hal ini akan memungkinkan sebuah perangkat dapat dibuat cukup tipis, setipis 6mm hingga 10mm.
"Dalam solusi kaca, Anda benar-benar harus menantang hukum fisika. Pengguna mau mendapatkan radius lipat yang kecil, memiliki kaca yang sangat tipis, tetapi tetap dapat melindungi perangkat dengan baik. Tantangan teknisnya adalah, bisakah Anda menjaga radius lekukan 3 hingga 5 milimeter dan juga meningkatkan ketahanan kerusakan kaca. Itulah hal yang harus kami lampaui,” kata Bayne.
Sekedar diketahui, Corning saat ini sudah memiliki sebuah lapisan kaca yang bernama Willow Glass. Kaca ini diketahui dapat digulung seperti selembar kertas.
Meskipun terdengar meyakinkan, sayangnya proses pembuatan lapisan kaca tersebut saat ini belum memungkinan digunakan di layar ponsel. Hal ini dikarenakan kaca tersebut masih harus dicelupkan ke larutan garam.
Hal ini akan menimbulkan korosi di layar ponsel, karena kaca ini menempel di layar yang memiliki banyak transistor untuk menjalankan fungsinya. Jadi, mereka harus menemukan solusi lain untuk membuat kaca fleksibel tanpa harus merusak perangkat.