sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
Senin, 29 Jul 2024 19:57 WIB

CrowdStrike dikabarkan bagi-bagi voucher ke pelanggan, ternyata endingnya gini

Dalam sebuah pemberitaan, CrowdStrike dikabarkan membagikan voucher ke pelanggan mereka yang terkena kasus 19 Juli lalu. Tapi ternyata endingnya tidak sesuai dengan harapan.

CrowdStrike dikabarkan bagi-bagi voucher ke pelanggan, ternyata endingnya gini

Kejadian luar biasa pada 19 Juli lalu dimana melibatkan jutaan pengguna Windows terkena Blue Screen of Death masih terngiang hingga saat ini. Hal ini terjadi karena kesalahan dari pihak CrowdStrike, dimana membuat usaha dari berbagai industri besar terkena kerugian yang cukup parah.

Memang, setelah kejadian tersebut, CrowdStrike telah melakukan perbaikan. Selain itu, mereka juga sudah memberikan statement resmi yang berisi permintaan maaf terhadap para pengguna layanan mereka terkait masalah tersebut.

Dan baru-baru ini, beberapa pengguna melaporkan bahwa mereka mendapatkan “kompensasi” dari CrowdStrike berupa voucher digital. Voucher tersebut berisi potongan harga USD10, yang terlihat tidak terlalu besar.

Yang parahnya lagi, dilaporkan bahwa voucher tersebut (yang hanya dapat digunakan di Uber Eats) tidak dapat digunakan. Hal ini tentunya membuat para pengguna platform tersebut cukup murka.

Tapi ternyata, CrowdStrike sudah menanggapi hal tersebut. Mereka menyebut, voucher tersebut tidak diperuntukkan untuk para pengguna platform mereka. Melainkan, mereka memberikan voucher tersebut untuk rekan yang membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami mengirimkannya ke rekan satu tim dan mitra kami yang telah membantu pelanggan melalui situasi ini,” kata CrowdStrike seperti dilansir dari laman Sky News (29/7). "CrowdStrike tidak mengirimkan kartu hadiah kepada pelanggan atau klien.”

Untuk masalah voucher tersebut yang tidak dapat digunakan, mereka menyebut pihak platform voucher tersebut dibeli menandai voucher tersebut sebagai sebuah kejadian abnormal. "Uber menandainya sebagai penipuan karena tingkat penggunaan yang tinggi," tambah mereka.

Seperti diketahui, kerentanan ini terjadi ke sekitar 8,5 juta perangkat PC yang menjalankan OS dari Microsoft Windows. Gangguan ini menyebabkan penundaan di bandara, lembaga penyiaran, rumah sakit, dan bisnis.

Masalah terungkap segera setelah versi terbaru perangkat lunak sensor CrowdStrikes Falcon diluncurkan pada hari Jumat. Pembaruan tersebut dimaksudkan untuk membuat sistem lebih aman terhadap peretasan, tetapi malah menyebabkan perangkat menampilkan "BSoD" karena kode yang salah.

Dalam pembaruan pada hari Rabu mengenai penyelidikannya terhadap krisis tersebut, CrowdStrike mengatakan kesalahan kode telah lolos dari prosedur keamanannya sendiri, yang memaksa komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows mengalami crash.

CrowdStrike menambahkan bahwa "pemeriksaan baru" telah diterapkan sebagai upaya untuk mencegah terulangnya masalah tersebut. Tingkat kerusakan ekonomi masih diperkirakan dan mungkin tidak akan pernah diketahui secara pasti.

Sebuah laporan oleh perusahaan asuransi Parametrix memperkirakan pada hari Rabu bahwa total kerugian finansial langsung yang dihadapi perusahaan-perusahaan Fortune 500 AS, tidak termasuk Microsoft, adalah sekitar USD5,4 miliar.

Share
×
tekid
back to top