DeepSeek, perusahaan AI Tiongkok, terancam dilarang di Amerika Serikat
CEO ARM, Rene Haas, memperkirakan bahwa DeepSeek mungkin akan dilarang di Amerika Serikat karena kekhawatiran terkait keamanan nasional dan privasi.

DeepSeek, sebuah perusahaan AI dari Tiongkok, telah menunjukkan performa yang luar biasa dengan model R1 mereka, yang dianggap lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan model AI lainnya. Namun, CEO ARM, Rene Haas, memperkirakan bahwa DeepSeek mungkin akan dilarang di Amerika Serikat karena kekhawatiran terkait keamanan nasional dan privasi.
Dilansir dari Gizmochina (13/2), Haas menyatakan bahwa kekhawatiran ini mirip dengan kasus TikTok, yang juga sedang menghadapi kemungkinan pembatasan atau bahkan dilarang di Amerika Serikat.
DeepSeek telah mendapatkan popularitas luas di Amerika Serikat, bahkan mendapatkan posisi pertama di App Store Apple secara cepat setelah peluncurannya. Meskipun DeepSeek tidak memiliki operasi di Amerika Serikat, mereka menyediakan model AI R1 yang bersifat open-source, yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menjalankannya secara lokal di perangkat mereka. Namun, Haas berpendapat bahwa DeepSeek mungkin akan menghadapi pengawasan yang sama seperti TikTok, yang bisa berdampak pada aksesibilitas layanan mereka di Amerika Serikat.
Meskipun ada kekhawatiran tentang kemungkinan dilarang, Haas juga menyoroti bahwa DeepSeek dapat tetap digunakan oleh pengguna melalui model open-source mereka, yang mungkin akan membuat pembatasan lebih sulit diterapkan dibandingkan dengan TikTok. Namun, dengan ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang terus berlanjut, masa depan DeepSeek di Amerika Serikat tetap tidak pasti.
Penggunaan model AI yang lebih efisien dan murah oleh DeepSeek juga telah menyebabkan penurunan signifikan dalam nilai saham perusahaan teknologi seperti Nvidia, yang mengalami kerugian sebesar $600 miliar dalam satu hari setelah peluncuran model R1.