sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
Senin, 14 Okt 2019 19:32 WIB

Diresmikan presiden, Palapa Ring resmi beroperasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Palapa Ring Timur yang telah selesai dibangun Agustus lalu.

Diresmikan presiden, Palapa Ring resmi beroperasi
(Foto: Kemendagri)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Palapa Ring Timur yang telah selesai dibangun Agustus lalu. Paket Palapa Ring Timur melengkapi jaringan tulang punggung internet nasional Palapa Ring yang telah lebih dulu beroperasi dan dinikmati masyarakat sejak 2018, meliputi paket Palapa Ring Barat dan Tengah. Peresmian Palapa Ring Timur sekaligus menandai resmi beroperasinya jaringan Palapa Ring.

Didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Jokowi melakukan video conference dari Istana Negara dengan para pejabat pemerintah daerah di Sorong (Papua Barat), Merauke (Papua), Rote (Nusa Tenggara Timur), Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam), dan Penajam (Kalimantan Timur). 

Dalam kesempatan yang sama, startup dan entrepreneur muda dari Papua yang bergerak dalam berbagai bidang seperti edukasi (pemberantasan buta huruf, pelatihan bahasa, antihoax, dan diplomasi), bidang energi, penerbangan, kuliner, dan seni ikut hadir dalam peresmian infrastruktur internet tersebut. 

Bupati Asmat, Papua - Elisa Kambu, menyampaikan rasa syukur berkat adanya jaringan internet cepat di Agats (ibu kota kabupaten Asmat), wilayahnya dapat turut berperan dalam era digital di mana penyelenggaraan pemerintahan dan ekonomi secara online meningkatkan kecepatan layanan masyarakat. Agats sendiri telah menikmati jaringan Palapa Ring Timur sejak Agustus lalu.

Internet yang disediakan pemerintah juga sudah dinikmati di sekolah-sekolah dan puskesmas di daerah tersebut. Manfaat yang sama juga dirasakan oleh Sahidan (41), seorang nelayan yang biasa mencari ikan di Selat Lampa, Natuna.  “Saya berprofesi sebagai nelayan sudah 23 tahun. Namun, baru sekitar dua tahun belakangan pendapatan dari hasil menangkap ikan meningkat,” ujarnya. 

Sejak Palapa Ring Barat beroperasi pada awal 2018, Sahidan menggunakan internet untuk memanfaatkan aplikasi Nelayan Nusantara yang membantunya untuk mengetahui posisi ikan dan sekaligus memperjualbelikan hasil tangkapannya secara online.

Untuk diketahui, Palapa Ring merupakan proyek pembangunan backbone jaringan serat optik nasional yang menghubungkan 514 ibukota kabupaten/kota di Indonesia yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Non-KPBU. PT Telkom telah mengintegrasikan backbone serat optik di 457 Kabupaten/Kota melalui skema Non-KPBU.

Penggelaran Palapa Ring oleh Pemerintah sepanjang lebih dari 12.000 km di 57 kabupaten/kota di 11 provinsi dengan skema KPBU merupakan wujud dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk menyediakan internet cepat di wilayah-wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) yang secara komersial tidak feasible untuk dibangun oleh pihak swasta. 

Bekerja sama dengan PT Palapa Ring Barat, PT LEN Telekomunikasi Indonesia, PT Palapa Timur Telematika, pemerintah melalui Kemenkominfo telah menuntaskan pembangunan jaringan serat optik nasional di seluruh ibukota kabupaten/kota di Indonesia pada Agustus 2019.

Proyek Palapa Ring diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2005 di Forum Infrastructure Summit I, namun mengalami beberapa kendala dalam pembiayaan dan pemilihan skema pengadaannya. Pada 2015, pemerintah membuat terobosan melalui penetapan Peraturan Presiden tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (Perpres 38/2015) yang memberikan alternatif pembiayaan proyek pembangunan melalui skema KPBU yang memungkinkan dimulainya pembangunan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring pada tahun 2016.

Ketersediaan layanan KPBU Palapa Ring dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak Badan Layanan Umum (PNBP BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kementerian Kominfo). Anggaran tersebut diperoleh dari dana universal service obligation (USO) yang merupakan 1,25% pendapatan penyelenggara telekomunikasi di Indonesia yang dikelola oleh BLU BAKTI. Selain sebagai alternatif pembiayaan, skema KPBU merupakan skema yang ideal untuk mengadopsi best practice industri dalam memitigasi risiko pembangunan dan mempertahankan suatu service level agreement.

Share
×
tekid
back to top