Drone raksasa Volocopter bisa angkut barang hingga 200 kg

Perusahaan pesawat terbang asal Jerman, Volocopter, dikatakan tengah bersiap memasuki pasar drone utilitas menggunakan desain mirip dengan taksi udara. Sama seperti kendaraan 2X dan VoloCity eksperimentalnya, pesawat yang diberi nama VoloDrone tersebut dilengkapi dengan 18 motor listrik.

Dilansir dari Engadget (30/10), drone ini dapat dikendalikan dari jarak jauh atau diatur ke rute yang telah direncanakan sebelumnya dalam mode otonom.

Namun alih-alih mengangkut penumpang manusia, VoloDrone dirancang agar dapat mengangkut berbagai jenis kargo dan peralatan lainnya pada bagian perut bawahnya – baik itu kotak, alat penyemprot pertanian, alat bantuan bencana, dan masih banyak lagi.

VoloDrone dilengkapi dengan banyak spesifikasi yang mirip dengan VoloCity, karena dapat membawa muatan maksimum yang sama besar hingga 200 kg dengan jarak 40 km. Kecepatan maksimal VoloDrone dikabarkan mampu menjelajah hingga 110 km/jam.

Dengan ukuran lebar 9,2 meter dan tinggi 2,3 meter, VoloDrone memiliki dimensi yang hampir sama dengan taksi udara bikinan perusahaan Jerman tersebut. Jika daya baterainya habis, ia cukup ditukar dengan baterai yang baru diisi ulang. Oleh karena itu, hanya memakan waktu tidak lebih dari 5 menit.

Ekspansi Volocopter ke dalam bisnis drone utilitas seharusnya tidak mengejutkan. Para pesaing seperti Lilium, Kitty Hawk dan Uber juga telah bergabung ke dalam kancah tersebut baru-baru ini, tetapi sebagian besar dari mereka tampaknya berfokus pada pesawat penumpang. Adapun drone kargo, Boeing telah mengembangkan pesawat yang mampu mengangkut barang hingga 227 kg.

Sekitar minggu lalu Volocopter berhasil melakukan penerbangan demi publik pertamanya di Marina Bay, Singapura. Belum ada informasi lebih lanjut kapan VoloDrone akan dapat beroperasi secara penuh, Singapura kemungkinan menjadi kandidat untuk pusat di Asia Tenggara.