Dropbox siap melantai di bursa saham
Setelah sepuluh tahun berdiri akhirnya Dropbox siap untuk masuk bursa saham
Satu dekade setelah berdiri, Dropbox akhirnya mengajukan Initial Public Offering (IPO). Dropbox memiliki dokumen rahasia di Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Di dalamnya mengungkapkan rencana penawaran umum perdana, dimana Dropbox ingin mengumpulkan hingga USD500 juta. Perusahaan ini akan melantai di bursa saham Nasdaq (New York) dengan simbol "DBX."
Data yang diambil dari pengarsipan publik awal, diketahui pendapatan Dropbox telah meningkat selama tiga tahun terakhir. Pendapatannya tumbuh dari USD603 juta pada tahun 2015 menjadi USD1,1 miliar di tahun 2017. Sementara kerugian Dropbox secara keseluruhan semakin berkurang, turun dari USD326 juta di tahun 2015 menjadi USD111,7 juta pada tahun 2017.
Bisa dikatakan Dropbox telah menjalankan bisnis dengan sangat baik selama dua tahun terakhir. Pada 2016, mereka telah memiliki 6,5 juta pengguna berbayar. Jumlahnya naik dua kali lipat dalam dua tahun, menjadi 11 juta. Dropbox mengatakan 90 persen pendapatannya berasal dari pengguna yang berlangganan secara individu. Sementara layanan Dropbox for Business tidak terlalu memiliki kemajuan. Akan tetapi layanan ini diperkerikan masih memiliki ruang untuk tumbuh.
Dropbox berdiri pada tahun 2007 dan meluncur ke publik pada tahun 2008. Pada saat itu Dropbox segera menjadi hit. Kekuatan utamanya adalah kemampuannya yang mampu menyederhanakan sinkronisasi file. Baru-baru ini, Dropbox mulai menambahkan alat yang mungkin menarik pekerja seni freelance. Sementara itu, Dropbox juga menghadapi persaingan besar di dunia bisnis, antara lain kompetitornya adalah Box. Layanan ini sangat populer di kalangan perusahaan besar.