Empat bocah kuras rekening orang tuanya untuk belanja dalam gim
Empat bocah didapati menguras rekening orang tuanya untuk membuka karakter dalam gim FIFA 19. Setidaknya, dana sebesar Rp9,7 juta telah digunakan oleh empat bocah itu.
In-app purchase sudah bukan lagi menjadi istilah asing di dunia aplikasi. Model bisnis ini dapat menawarkan aplikasi gratis, namun tetap menghasilkan keuntungan dengan mikrotransaksi di dalam aplikasi tersebut. Biasanya bisnis ini memerlukan verifikasi dari pengguna aplikasi tersebut.
Namun para orang tua diharapkan berhati-hati jika sudah mendaftarkan akun banknya untuk melakukan pembayaran di dalam aplikasi. Beberapa kasus mengungkapkan bahwa anak-anak dapat saja melakukan transaksi tanpa pengawasan orang tuanya seperti yang baru-baru ini terjadi di Inggris.
Dilansir dari Ubergizmo (11/7), empat orang anak kecil didapati menguras saldo tabungan orang tua mereka dengan berbelanja dalam gim FIFA 19 di Nintendo Switch. Mereka menggunakan uang tersebut untuk membuka karakter yang mereka inginkan. Setidaknya sekitar Rp9,7 juta mereka habiskan. Itu pun belum berhasil membuka karakter yang mereka inginkan.
Hal ini terungkap ketika sang orang tua hendak membayar belanjaan mereka menggunakan kartu debit. Transaksi tersebut selalu batal karena saldo di rekening mereka tidak cukup. Kendati para anak tersebut sudah menunjukkan penyesalan, namun tidak mencegah sang ayah untuk menyita perangkat Switch itu.
Sang ayah pun menyesal karena ia tidak membatasi akses konsol gim tersebut. Ia tidak menduga bahwa anak-anaknya dapat melakukan transaksi di dalam gim. Pasalnya, keempat anak itu semuanya berusia di bawah 10 tahun.
Nintendo menyatakan akan mengganti semua kerugian yang dialami sang ayah. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari Electronic Arts selaku pengembang gim FIFA 19.
Nah, untuk para orang tua harap lebih berhati-hati dan mengawasi penggunaan smartphone anak-anaknya. Jangan sampai kasus serupa terjadi juga pada Anda.