Facebook ancam hapus ratusan ribu aplikasi tidak aktif

Facebook menghapus ratusan ribu aplikasi usai para developer gagal melalui proses peninjauan baru. Raksasa teknologi itu diketahui memang telah mengubah proses peninjauan aplikasi usai skandal pencurian data yang dilakukan Cambridge Analytica terungkap.

Dalam sebuah tulisan di blog, Vice President of Product Partnership Facebook, Ime Archibong yang juga bertanggugjawab atas tindakan pembersihan skandal itu mengatakan bahwa perusahaannya akan bertindak tegas guna melindungi informasi penggunanya di Facebook. 

Archibong menyebut ratusan ribu aplikasi tidak aktif yang tak mengajukan diri untuk ditinjau sebelum 1 Agustus akan dihapus dari antarmuka pemrograman Facebook. Platform itu sendiri memungkinkan developer untuk mengakses data penggunanya.

Disisi lain aplikasi aktif didorong untuk menyerahkan diri dan melalui proses peninjauan. Facebook juga akan secara pro aktif meninjau antrean aplikasi. Pengembang aplikasi selajutnya akan diminta menandatangani kontrak persyaratan tambahan, mencakup persyaratan keamanan dan perlindungan data yang lebih kuat.

Langkah ini menunjukkan bahwa Facebook memperketat layanannya dengan ketentuan yang baru. Namun demikian perusahaan yang berbasis di Menlo Park ini juha tampak tak ingin kehilangan produk yang mampu mendorong pendapatan iklan.

"Tujuan kami dengan semua perubahan ini adalah untuk memastikan bahwa kami lebih baik melindungi informasi Facebook ketimbang memungkinkan pengembang untuk membangun pengalaman sosial yang luar biasa," kata Archibong.

Facebook dan media sosial lainnya memang masih menjadi sorotan setelah praktik pencurian data terungkap ke publik. Tak hanya Facebook, Twitter juga melakukan pembersihan pada akun-akun pengguna yang diduga bukan akun aktif. Demikian dilansir Business Insider.