FBI berhasil ringkus server data hacker RedLine dan Meta
Dalam sebuah pemberitaan terbaru, FBI yang bekerjasama dengan penegak hukum internasional berhasil menyita server dan kode sumber virus yang serang RedLine dan Meta.
FBI yang bekerja sama dengan lembaga penegak hukum internasional, berhasil menyita server dan kode sumber virus pencuri data RedLine dan Meta dalam upaya global untuk menghentikan pencurian data. Langkah ini adalah bagian dari Operasi Magnus, yang berfokus pada pemberantasan kejahatan siber yang telah mencuri jutaan kredensial dari pengguna di seluruh dunia.
Operasi Magnus dipimpin oleh FBI dan Departemen Kehakiman AS (DoJ), dengan dukungan lembaga internasional, untuk menghentikan aktivitas kriminal di balik malware RedLine dan Meta. Dalam operasi ini, pihak berwenang AS juga telah mendakwa Maxim Rudometov, salah satu pengembang RedLine, atas tuduhan kriminal terkait penipuan akses dan pencucian uang.
Menurut DoJ, pihaknya menemukan jutaan data sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, email, dan rekening bank dari para korban malware tersebut.
"Kami menemukan jutaan nama pengguna, kata sandi, alamat email, rekening bank, serta data sensitif lainnya yang dicuri dari para korban,” ungkap pernyataan Departemen Kehakiman terkait Operasi Magnus.
Penyelidikan dimulai setelah otoritas mendeteksi server di Belanda yang diduga terkait dengan RedLine dan Meta. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, lebih dari 1.200 server di berbagai negara diketahui terlibat dalam aktivitas pencurian data menggunakan kedua malware tersebut.
Selain menyita server utama, otoritas juga mengamankan REST-API, panel, dan bot Telegram yang digunakan oleh pelaku untuk mendistribusikan RedLine dan Meta. Malware ini biasanya dijual melalui forum siber dan saluran Telegram yang menawarkan layanan pelanggan serta pembaruan rutin bagi pengguna jahat.
Rudometov kini menghadapi tuntutan hukum yang dapat membawanya pada hukuman maksimum 10 tahun untuk penipuan perangkat akses dan hingga 20 tahun untuk pencucian uang. RedLine dan Meta sendiri dikenal luas sebagai malware-as-a-service (MaaS) yang mudah diakses penjahat siber, dan sering digunakan untuk pengiriman ransomware atau pencurian kredensial.
Operasi Magnus diharapkan dapat mengurangi ancaman malware yang menyasar data pengguna. Meski penangkapan telah dilakukan, pengguna internet tetap disarankan untuk waspada terhadap ancaman siber. Bagi yang khawatir akan dampaknya, perusahaan keamanan siber ESET menyediakan alat daring untuk memeriksa apakah data mereka telah dicuri.