Final Fantasy XVI ditunda hingga musim semi 2022
Dalam sebuah pernyataan resmi, Square Enix mengatakan akan menunda peluncuran Final Fantasy XVI hingga musim semi 2022.
Para penggemar waralaba Final Fantasy saat ini sudah tak sabar menantikan kehadiran babak terbaru dari gim ini. Sebab, Square Enix telah menggoda para penggemar tentang kehadiran Final Fantasy XVI setahun yang lalu.
Mereka menjanjikan para penggemar akan mendapatkan informasi gim terbaru ini pada akhir 2021. Tapi, kenyataannya adalah kita hanya memiliki beberapa hari lagi sebelum tahun 2022, membuat pesimis para pengembang dapat menyelesaikan gim ini tepat waktu.
Dan benar saja, baru-baru ini Square Enix mengatakan mereka akan menunda peluncuran Final Fantasy XVI ke 2021. Namun, bukan hanya tertunda selama satu atau dua bulan saja, mereka akan menangguhkan peluncurannya hingga enam bulan.
"Ketika terakhir berbicara, saya berjanji akan memiliki lebih banyak informasi tentang Final Fantasy XVI pada tahun 2021. Namun, saya menyesal menginformasikan para penggemar bahwa saya tidak akan dapat menepati janji itu, karena komplikasi dari pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah menunda perkembangan permainan hampir setengah tahun," kata produser FInal Fantasy XVI, Naoki Yoshida, seperti dikutip dari Engadget (28/12).
Mereka mengatakan, untuk menyelesaikan gim ini, membutuhkan waktu yang lebih lama. Mereka pun menargetkan, Final Fantasy XVI akan meluncur setidaknya pada musim semi 2022 mendatang.
Seperti diketahui, gim ini awalnya diluncurkan sebagai gim eksklusif PlayStation 5. Dikarenakan mereka harus mempelajari konsol generasi terbaru ini untuk dapat memaksimalkan potensi dari gim dan konsol tersebut, mereka mengalami beberapa hambatan.
"Kami telah menghabiskan sebagian besar tahun 2021 untuk mengatasi masalah (pandemi) ini, dan berharap untuk melihat dampaknya seminimal mungkin pada tahun baru, memungkinkan kami untuk lebih fokus pada tugas-tugas yang ada: meningkatkan kualitas sumber daya grafis, menyempurnakan mekanika tempur, menyempurnakan pertempuran individu, menempatkan sentuhan akhir pada cutscenes, dan melakukan pengoptimalan grafis secara keseluruhan," ungkap Yoshida.