Foto dan video pornografi anak tersebar di WhatsApp
Gambar dan video pornografi anak dibagikan secara cuma-cuma di aplikasi grup berbagai pesan WhatsApp.
Gambar dan video pornografi anak dibagikan secara cuma-cuma di grup WhatsApp. Padahal masalah itu telah dibahas oleh peneliti dan disampaikan ke perusahaan terkait. Namun hingga saat ini konten negatif itu masih bertebaran.
Laporan Financial Times (FT) menyebutkan para peneliti menemukan bahan pelecehan anak yang ekstensif di sejumlah grup WhatsApp, awal tahun ini. Para peneliti melaporkan masih adanya grup yang berbagi konten pornografi anak pada September lalu ke Facebook. Kendati begitu, FT masih bisa menemukan beberapa grup yang masih sangat aktif, di minggu-minggu ini.
"Ini merupakan bencana, jenis materi ini pernah banyak ditemukan di darknet. Namun kini ada di WhatsApp," kata salah satu peneliti.
Peneliti dengan mudah menemukan gambar dan video anak yang menjadi sasaran pelecehan seksual. Sementara itu WhatsApp menyatakan pihaknya memiliki teknik untuk memindai pengguna dan grup atas konten ilegal.
Ribuan akun bahkan dihapus setiap harinya oleh layanan pesan instan tersebut. Akan tetapi peneliti Israel mengatakan beberapa grup yang mereka pantau, bahkan secara jelas menggunakan nama CP sebagai singkatan dari pornografi anak serta gambar profil yang eksplisit.
Dilansir Business Insider (21/12), WhatsApp telah memiliki fitur enskripsi end-to-end sejak 2016. Fitur ini memberikan lapisan privasi ekstra dari potensi ancaman keamanan siber atau pengawasan pemerintah.
Dengan fitur ini, baik WhatsApp maupun penegak hukum tak bisa melihat isi pesan meskipun diduga bermuatan aktivitas ilegal. Artinya, alat pendeteksi yang digunakan Facebook pun tak akan bisa digunakan di WhatsApp.
Menurut FT, meski Facebook mempekerjakan ribuan moderator konten, WhatsApp hanya memiliki 300 karyawan untuk memantau miliaran penggunanya secara global. Dengan begitu, memang kompleks untuk memberantas konten yang dinilai ilegal di WhatsApp.