Foxconn berambisi buat merek produk sendiri
Foxconn, perusahaan asal Taiwan yang dikenal sebagai perakit iPhone berambisi membangun merek produknya sendiri.
Foxconn, perusahaan asal Taiwan yang dikenal sebagai perakit iPhone berambisi membangun merek produknya sendiri. Model bisnis perusahaan yang telah diperluas tengah diupayakan untuk menggabungkan layanan hardware dan software seperti cloud.
"Kami telah membangun pusat data untuk banyak pelanggan kami, tapi kami tidak diketahui bahwa kami menyediakan layanan pusat data. Di masa depan, karena kami memiliki semua bagian ini, kami bisa menempatkannya bersama untuk memberikan layanan teknis kepada konsumen bisnis," kata Louis Woo, asisten khusus Chairman Foxconn Terry Gou kepada Reuters.
Selain itu, Foxconn juga berencana untuk memberikan layanan teknis kepada perusahaan-perusahaan kecil dan layanan manufaktur pitar ke pabrik-pabrik. Namun demikian, Woo mengakui bahwa ambisi tersebut tak akan terwujud dalam waktu singkat.
Upaya peralihan model bisnis Foxconn ini muncul karena perselisihan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Namun dalam sebuah kesempatan, Terry Gou menyebutkan masalah itu bukan terkait perdagangan melainkan teknologi.
"Terlepas dari apakah kita berbicara tentang pesawat terbang, kapal atau semikonduktor, Amerika Serikat berada di depan China sehingga China perlu fokus pada perancangan dan teknologi manufaktur," katanya, menegaskan bahwa hal tersebut adalah fokus Foxconn.
Sebagai langkah awal, Foxconn telah membeli 20.000 buku pelajaran tentang AI untuk semua karyawan termasuk sekretaris kantor. Tak hanya itu, Gou juga memandang bidang kesehatan sebagai peluang baru yang besar. Sayangnya Foxconn tak memberikan komentar lebih lanjut.
Selain mengintegrasikan layanan baru pada model bisnisnya, Foxconn juga diketahui telah berekspansi ke AS. Foxconn telah menginvestasikan dana senilai USD10 miliar guna membangun pabrik di Wincosin yang menurut Milwaukee Journal Sentinel konstruksinya dimulai pada Mei. Demikian dilansir Reuters.