Fujifilm luncurkan kamera vlogging X-S20, punya fitur AF AI untuk akurasi fokus

Fujifilm telah meluncurkan kamera vlogging X-S20. Kamera beresolusi 26 MP ini berorientasi pada pembuatan konten. Meskipun memiliki bodi yang mirip dan sensor yang sama dengan pendahulunya, X-S10, ia menawarkan beberapa peningkatan besar dalam hal kualitas video dan banyak lagi.

“X-S20 benar-benar kamera impian bagi konten kreator mana pun yang ingin membawa kreasi foto dan video mereka ke level selanjutnya, terutama bagi mereka yang mendokumentasikan kehidupan mereka, berkeliling dunia, atau streaming kisah mereka secara online,” kata pihak Fujifilm, Lisa Baxt sebagaimana dilansir dari Engadget.

Meskipun memiliki sensor X-Trans 26 MP generasi baru yang sama dengan X-S10, ia menggunakan X-Processor 5 baru dari perusahaan. Ini memungkinkan Fujifilm untuk menawarkan teknologi fokus otomatis (AF) AI deep learning terbaru yang meningkatkan kecepatan dan memungkinkan kamera untuk mendeteksi hewan, burung, mobil, sepeda motor, sepeda, kereta api, serangga, dan drone, seperti X-H2 dan X-T5 kelas atas.

Dilansir dari Engadget (25/5), Fujifilm X-S20 juga meningkatkan performa video secara signifikan. Jika X-S10 terbatas pada video 4K 30p 10 bit, X-S20 dapat merekam video 6.2K 4:2:2 10 bit yang dapat di-crop menjadi format horizontal atau vertikal apa pun. Ini juga dapat menangani DCI 4K pada 60 fps dan video slow-motion 1080/240p. Selain itu, X-S20 mendukung F-Log2 hingga 13 plus stop dynamic range.

Kamera ini menawarkan bitrate 360 Mbps yang jauh lebih tinggi berkat dukungan untuk kartu UHS-II yang lebih cepat, meskipun hanya ada satu slot kartu. Pengguna juga dapat merekam video 12 bit Apple ProRes dan Blackmagic RAW pada 6,2K 30p dan 5,2K/30p secara eksternal, baik ke recorder Atomos atau Blackmagic. Terakhir, Fujifilm menawarkan kipas pendingin eksternal opsional yang memungkinkan perekaman video 6,2K hingga 80 menit, dibandingkan dengan 40 menit tanpa kipas.

Fitur terbarunya juga menyertakan dukungan UVC/UAC yang memungkinkan kamera bekerja langsung sebagai webcam hanya dengan mencolokkannya ke PC. Pengguna juga dapat melakukan streaming video 4K/60p secara online menggunakan OBS studio.

Untuk fotografi, X-S20 dapat memotret burst hingga 8 frame per detik dalam mode shutter mekanis, atau 20 fps dalam mode elektronik. Buffer mendukung lebih dari 1.000 gambar JPEG atau RAW terkompresi dalam mode mekanis — jauh lebih banyak dari sebelumnya. Namun, terbatas pada 35 frame untuk gambar RAW tak terkompresi, sekitar dua kali lipat X-S10. Dalam mode elektronik, buffer dapat menangani 79 gambar RAW terkompresi sebelum tersimpan, atau 28 gambar RAW tak terkompresi.

Seperti sebelumnya, ini hadir dengan stabilisasi dalam bodi (IBIS) lima arah, tetapi Fujifilm telah meningkatkan performanya dari 6-stop menjadi 7-stop dengan lensa yang mendukung. Ini juga memiliki layar 3 inci dengan engsel fleksibel, dengan resolusi ditingkatkan menjadi 1,84 juta titik, naik dari 1,04 juta. Electronic viewfinder (EVF) OLED-nya memiliki resolusi 2,36 juta titik dan refresh rate 100 fps.

Fujifilm X-S20 memiliki desain bodi ringkas dengan pegangan yang sedikit lebih besar, dan bobot 491 gram yang sedikit lebih berat - tetapi masih cukup ringan untuk kamera yang cukup andal. Fitur lainnya termasuk mikrofon/headphone dan port mikro HDMI, dan, pop-up flash.

Harga bodi X-S20 adalah $1.300 (Rp19,4 juta), yang jauh lebih mahal dari harga peluncuran X-S10 $1.000 (Rp14,9 juta). Pengguna juga dapat membelinya dengan lensa kit XC15-45mm f/3.5-5.6 seharga $1.400 (Rp20,9 juta), atau dengan lensa XF18-55mm f/2.8-4 seharga $1.700 (Rp25,4 juta).