Fujifilm X-Pro3 mirip seperti kamera film

Fujifilm mengkonfirmasi sedang mengembangkan versi baru dan X-Pro yang diberi nama X-Pro3, mereka juga menginformasikan detail seputar kamera mendatang tersebut. X-Pro3 menampilkan bodi luar berbahan titanium dalam tiga pilihan warga: Black, Dura Black dan Dura Silver.

Dilansir dari Engadget (20/9), perusahaan tersebut juga menyatakan telah membuat jendela bidik (viewfinder) optik dan elektronik hibrida khas X-Pro menjadi lebih baik.

Panel OLED EVF memiliki resolusi yang lebih tinggi, kontras dan kecerahan yang lebih baik. Panel ini juga dikabarkan mengusung ruang warna lebih luas serta refresh rate tinggi. Sebagai catatan, refresh rate tinggi menjanjikan performa EVF terasa lebih seperti viewfinder optik.

Fitur X-Pro yang paling menarik adalah layar LCD tersembunyi. Cara ini dirancang sedemikian rupa sehingga LCD tersebut tidak menghadap ke belakang layaknya kamera modern. X-Pro3 juga menyertakan LCD kecil yang menampilkan informasi dasar seperti shutter speed, aperture dan ISO.

Pengguna dapat membalik bagian kamera ini untuk menampilkan LCD utama. Fujifilm mendesain layar LCD X-Pro3 agar dapat menjaga para fotografer melihat melalui viewfinder dan meminimalisir waktu untuk melihat layar belakang kamera.

Jika pengguna yang tidak terbiasa dengan kamera film, LCD yang menghadap ke belakang mungkin akan terasa seperti fitur aneh. Salah satu fitur yang dimiliki hampir setiap kamera film adalah slot kecil di bagian belakang perangkat yang berguna untuk melihat sisa film. X-Pro3 memiliki sentuhan modern pada fitur itu. Dengan demikian, akan sangat menarik perhatian bagi orang-orang penggemar kamera film.

X-Pro3 juga akan hadir dengan fitur simulasi film terbaru, bernama Classic Negative. Simulasi film dari Fujifilm adalah salah satu alasan utama orang membeli kamera perusahaan ini. Pada dasarnya fitur ini meniru warna yang diambil menggunakan film. Perusahaan tersebut mengatakan Classic Negative melakukan emulasi stok film klasik Fujicolor Superia.