Galaxy Note 10 bantu genjot laba Samsung

Samsung meraih laba yang melebihi perkiraan untuk kuartal tiga tahun ini. Pencapaian ini dibantu oleh penjualan yang kuat dari jajaran Galaxy Note 10 yang belum lama ini mereka luncurkan. 

Samsung mengatakan laba operasi kuartal Juli hingga September ini, kemungkinan akan turun 56% menjadi 7,7 triliun Won. Jumlah itu terbilang lebih baik ketimbang perkiraan Refinity SmartEstimate yang mencapai angka 7,1 triliun Won. 

Raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel) itu mengatakan telah menjual lebih dari 1 juta smartphone 5G di Korea Selatan. Ini menjadikan ponsel tersebut sebagai flagship dengan penjualan tercepat di Korsel bagi Samsung. 

Analis mengatakan Samsung juga mendapatkan manfaat dari sanksi Amerika Serikat kepada Huawei  yang melarang perusahaan AS memberikan pasokan komponen pada perangkat Huawei. Huawei sendiri merupakan salah satu kompetitor Samsung. 

Dilansir Reuters (8/10), Huawei Mate 30 kini sedang dikirim ke Eropa. Namun sanksi AS membuat ponsel itu tidak memiliki akses berlisensi ke sistem operasi Android. Mate 30 juga tidak memiliki Play Store dan aplikasi populer lainnya seperri Gmail, Youtube atau Maps.

"Samsung kemungkinan akan menikmati popularitasnya di pasar smartphone Eropa selama larangan Huawei bertahan dan bahkan bisa menarik kembali pelanggan Eropa yang pernah berpaling ke Huawei," kata Park Sung-soon, analis di Cape Investment & Securities.

Meski untung karena kasus Huawei, dalam hal penjualan chip memori, Samsung punya cerita lain. Huawei adalah pembeli utama chip memori Samsung. Oleh karenanya, larangan AS ke Huawei ikut berimbas ke Samsung.

Perusahaan mengatakan pendapatan bisnis semikonduktornya kemungkinan turun 5,3% menjadi 62 triliun Won pada kuartal tiga ini. Sebagai pembanding, tahun lalu di periode yang sama, Samsung memperoleh pendapatan 65,5 triliun Won. Laporan pendapatan kuartal tiga Samsung akan diumumkan akhir bulan ini. Namun perusahaan tak memberikan tanggal rinci.