Punya fitur untuk olahraga disabilitas, Garmin gandeng Jakarta Swift Wheelchair Basketball

Garmin mengungkapkan kehadiran fitur baru untuk dua perangkat terbaru mereka, yakni Venu 3 dan vivoactive 5. Kali ini, mereka meluncurkan fitur olahraga khusus bagi mereka yang menyandang disabilitas.

Fitur Kursi Roda adalah profil aktivitas khusus di Venu 3 dan vivoactive 5 yang dapat melacak metrik khusus untuk pengguna kursi roda, seperti dorongan harian, jarak, kecepatan, pukulan, dan detak jantung. Fitur ini memungkinkan atlet kursi roda memantau performa dan berlatih dengan lebih efektif.

Kehadiran fitur baru ini juga dibarengi dengan dua kegiatan. Yang pertama mereka mengadakan program bernama “Give a Garmin” dan yang satu lagi berkolaborasi dengan Jakarta Swift Wheelchair Basketball untuk meningkatkan awareness akan olahraga khusus penyandang disabilitas, terutama di bidang basket.

Seperti diketahui, program Give a Garmin diadakan setiap tahun di bulan Desember, menawarkan diskon untuk beberapa produk smartwatch Garmin. Sebagian hasil penjualan smartwatch selama periode Give a Garmin bulan Desember lalu disumbangkan ke Jakarta Swift Wheelchair Basketball.

“Give A Garmin berkomitmen untuk mendukung semua orang yang mengejar passion mereka dalam berolahraga dan semangat untuk beat yesterday! Kali ini, kami memperkenalkan Mode Kursi Roda di Venu 3 dan vivoactive 5 karena kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam olahraga dan mencapai potensi maksimal mereka,” tutup Chandrawidhi. 

Sebagai bentuk dukungan, Garmin memberikan dukungan berupa uang tunai dan smartwatch senilai Rp 100 juta kepada Jakarta Swift Wheelchair Basketball. Ini dilakukan untuk meningkatkan awareness dan kemajuan basket kursi roda di Indonesia.

Alasan dipilihnya Jakarta Swift Wheelchair Basketball karena merupakan salah satu klub bola basket kursi roda pertama di Indonesia dan sudah banyak berkontribusi melahirkan banyak atlet nasional. 

“Garmin melihat olahraga untuk atlet penyandang disabilitas belum banyak mendapatkan perhatian. Melalui kemitraan dengan Jakarta Swift Wheelchair Basketball, kami berharap dapat memberdayakan anggota yang juga para atlet, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bola basket kursi roda. Kami berharap dapat terus menginspirasi banyak orang untuk menjalani gaya hidup aktif dan berprestasi walaupun dalam keterbatasan,” kata Marketing Communication Manager Garmin Indonesia, Chandrawidhi Desideriani.

Jakarta Swift Wheelchair Basketball memiliki 30 anggota dan 4 diantaranya adalah atlet nasional. Klub ini berkomitmen untuk memajukan olahraga bola basket dan memberikan kesempatan bagi atlet penyandang disabilitas untuk berkompetisi di level tertinggi. 

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Garmin dan menerima dukungan mereka, sehingga para atlet kami mampu mencapai performa terbaik mereka. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk menunjang pelatihan dan pengembangan tim, membeli peralatan baru  serta menyelenggarakan acara berbasis komunitas,” ujar Program Manager & Coach Jakarta Swift Wheelchair Basketball, Salim Nurjadin.

“Kami memanfaatkan vivoactive 5, sebuah smartwatch dengan teknologi inovatif, untuk memantau progress yang dibuat oleh anggota Jakarta Swift Wheelchair Basketball. Smartwatch ini memberikan insight yang lengkap mengenai kinerja mereka, membantu mereka berlatih dengan lebih cerdas dan mencapai target PB (Personal Best) mereka." tambah Salim.

Farhan Amirullah, Jakarta Swift Player & National Athlete merasa vivoactive 5 sangat membantu meningkatkan kinerjanya. "Sejak menggunakan vivoactive 5 selama latihan maupun dalam keseharian, saya melihat peningkatan yang signifikan dalam performa di lapangan. Sekarang saya memiliki data real-time yang membantu mendorong diri lebih jauh untuk berlatih dengan cerdas,” ujar Farhan.

“Garmin dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menentukan tujuan spesifik berdasarkan metrik kemampuan pribadi saya. Garmin vivoactive 5 merupakan sebuah inovasi dan game changer dalam industri olahraga terutama untuk kaum inklusi,” sambungnya.