Giroskop rusak, teleskop Hubble masuk ke dalam safe mode

Usia teleskop Hubble sudah hampir 30 tahun. Para ilmuwan mengatakan wahana tersebut sedang berada di dalam kondisi safe mode lantaran mengalami kerusakan giroskop. Dilansir dari ExtremeTech (8/10), saat ini, tim sedang bekerja untuk menghadirkan giro lain, tetapi mungkin Hubble terbatas dalam beberapa hal dalam misi mendatang.

Awalnya, NASA merancang Hubble dengan enam giroskop internal, tetapi komponen ini memiliki usia terbatas. Masing-masing berputar pada kecepatan 19.200 rpm di dalam ruang tertutup. Giroskop tersebut menggunakan prinsip momentum sudut untuk melacak gerakan, yang memungkinkan satelit menunjukan ke arah yang benar. Hal ini tidak dapat disamakan dengan roda reaksi (reaction wheels), yang sebenarnya memindahkan teleskop.

Agar beroperasi secara optimal, Hubble membutuhkan tiga giroskop operasional. Kerusakan selama akhir pekan menjadikan teleskop hanya memiliki sisa dua giroskop. Para ilumwan sedang berusaha mengaktifkan giro sensor yang rusak agar berfungsi sepenuhnya, tetapi tidak berhasil. Dengan dua giroskop, Hubble akan terbatas pada objek yang bisa diamati.

NASA mengganti semua enam giroskop Hubble pada tahun 2009 lalu. Tiga dari giroskop adalah tipe yang sama dari versi awal, dan tiga yang lain memiliki desain baru yang dimaksudkan agar bertahan lebih lama. Giroskop yang baru-baru ini rusak adalah dengan desain versi lama dan bertahan sekitar enam bulan lebih lama dari yang diperkirakan.

Tim dapat mengerjakan giroskop cadangan dan berfungsi secara benar. Ini akan mengembalikan Hubble ke perintah kerja sepenuhnya hingga giroskop lain gagal. Jika giroskop cadangan tidak berfungsi lagi, Hubble akan menggunakan mode giro tunggal. Menurut Deputy Hubble Mission Head Rachel Osten, mode giro tunggal tidak lebih buruk dibandingkan dengan mode giro ganda. Dengan demikian, Hubble memiliki jangka hidup total yang lebih panjang.

Memperpanjang daya pakai Hubble adalah rencana saat ini. Teleskop luar angkasa James Webb milik NASA telah mengalami penundaan berkali-kali. Konstruksi utama telah selesai, tetapi para insinyur akan membahas desain untuk mengatasi beberapa kemungkinan yang muncul selama pengujian.

Teleskop generasi baru ini diperkirakan baru akan diluncurkan hinga sekitar tahun 2021. Setelah itu, teleskop akan dapat mengamati objek pada jarak yang lebih jauh dengan pemindai inframerah yang sensitif. Hal ini dapat membantu para astronom belajar lebih banyak tentang asal-usul alam semesta, serta eksoplanet di dekatnya.