Google akui karyawannya nguping percakapan di Assistant
Google mempekerjakan kontraktor independen di seluruh dunia untuk mendengarkan dan menyalin rekaman audio yang diambil oleh Google Assistant.
Google yang menjadi pemilik layanan Google Assistant rupanya mendengarkan percakapan pengguna. Hal ini terungkap dari laporan VRT NWS asal Belanda. Berdasarkan laporan itu, Google mempekerjakan kontraktor independen di seluruh dunia untuk mendengarkan dan menyalin rekaman audio yang diambil oleh Google Assistant. Tujuannya adalah untuk meningkatkan teknologi dari asisten digital tersebut.
Juru bicara Google mengonfirmasi hal ini dalam sebuah pernyataan. Kepada Business Insider dia mengatakan bahwa para ahli bahasanya mentranskrip sejumlah kecil pertanyaan, sekitar 0,2% dari semua percakapan untuk mengembangkan teknologi yang mendukung produk seperti Google Assistant.
Tujuan dari praktik itu adalah untuk membuat Google Assistant lebih pintar dalam memahami perintah pengguna yang berbicara dalam berbagai bahasa dan aksen.
Sumber yang dikutip VRT NWS menerangkan bahwa dalam satu kasus dia harus memproses rekaman yang berkaitan dengan kebutuhan seorang wanita. Namun karyawan Google tak diberikan pedoman apa pun yang harus mereka lakukan untuk hal tersebut.
Google kini menindak karyawan yang membagikan data audio dengan VRT NWS. "Kami sedang melakukan peninjauan penuh atas perlindungan kami dalam hal ini untuk mencegah kesalahan seperti itu terjadi lagi," kata juru bicara raksasa teknologi itu.
Dilansir Business Insider (11/7), Google memang bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang berada di bawah pengawasan karena karyawannya memantau perintah pengguna dari asisten digital. Perangkat serupa yang dibuat Amazon juga menuai kritik karena alasan yang sama.
April lalu, Bloomberg melaporkan karyawan Amazon mendengarkan rekaman dan mengejeknya secara online. Dalam kasus yang lebih parah, pengguna melaporkan bahwa percakapan pribadi mereka direkam dan kemudian diteruskan ke temannya karena kekeliruan.