Google Cloud Next 2024: 3 transformasi bisnis dengan teknologi AI generatif

Dalam acara terbaru Google Cloud Next 2024 yang berlangsung minggu lalu, Google memperlihatkan peran teknologi AI generatif dalam mengubah lanskap bisnis dengan cepat. Melalui transformasi yang mengesankan, Google menegaskan komitmennya untuk menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat yang bermanfaat bagi semua orang, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas melalui teknologi AI.

Berdasarkan siaran pers yang diterima redaksi Tek.id (17/4), Google menyampaikan visinya untuk menciptakan dampak positif melalui teknologi AI. Dengan menghadirkan AI generatif, Google memberikan dorongan besar bagi bisnis untuk berinovasi, beradaptasi, dan memimpin dalam era digital yang semakin terhubung.

1. Pengembangan agen AI dan konektivitas cloud

Google Cloud menyoroti portofolio AI mereka, termasuk infrastruktur, model, dan platform Vertex AI, yang memungkinkan pelanggan dan mitra untuk membangun agen AI yang semakin canggih. Agen AI ini tidak hanya melayani pelanggan secara lebih lancar melalui berbagai saluran dan cara interaksi, tetapi juga mendukung produktivitas karyawan dan membantu dalam pembuatan konten.

• Agen customer: Contohnya, IHG Hotel & Resorts menggunakan teknologi AI generatif untuk membantu tamu merencanakan liburan mereka dengan lebih mudah. Di sisi lain, Target mengoptimalkan pengalaman pembelian dengan menawarkan layanan 'curbside pickup' yang disesuaikan di aplikasi mereka.
• Agen karyawan: Etsy memanfaatkan pelatihan Vertex AI untuk meningkatkan rekomendasi pencarian dan iklan, sementara Dasa di Brasil membantu dokter dalam mendeteksi hasil tes dengan lebih cepat.
• Agen kreatif: Perusahaan seperti Canva dan Carrefour menggunakan Vertex AI untuk membantu dalam pembuatan video menarik dan kampanye pemasaran dinamis.

2. Inovasi produk AI di Google Cloud Next 2024

Google Cloud memperkenalkan sejumlah inovasi produk untuk membantu organisasi dari semua skala memasuki era AI dengan lebih baik:

• Infrastruktur AI yang dioptimalkan: Google Cloud telah melakukan kemajuan penting dalam infrastruktur AI, termasuk pengenalan A3 mega dan chip platform NVIDIA Blackwell terbaru, yang mendukung pelatihan dan inferensi model AI dengan performa yang lebih baik.
• Pengoptimalan penyimpanan dengan AI: Fitur caching baru di Cloud Storage FUSE dan layanan penyimpanan blok Hyperdisk ML mempercepat waktu pemuatan model AI.
• Opsi dynamic workload scheduler: Mode kalender baru memungkinkan manajemen sumber daya yang lebih efisien untuk distribusi pelatihan dan pekerjaan inferensi yang kompleks.

3. AI di mana saja melalui Google Distributed Cloud (GDC)

Google Cloud membawa AI ke tempat data dibuat dan digunakan dengan GDC, memungkinkan AI di mana saja melalui berbagai lingkungan, termasuk Edge, air-gapped, Sovereign Cloud, dan Cross-Cloud. GDC menyediakan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar bagi organisasi dalam mengelola lingkungan AI mereka.

• GPU NVIDIA dan GKE di GDC: Google Cloud membawa GPU NVIDIA dan teknologi GKE ke GDC untuk mendukung instance berbasis GPU dan menghadirkan kemampuan Kubernetes yang kuat di lingkungan GDC.
• Pencarian vektor dan sovereign cloud di GDC: Kemampuan Pencarian Vektor memungkinkan pencarian dan pengambilan informasi dengan latensi rendah di GDC, sementara Sovereign Cloud di GDC memberikan solusi yang sesuai dengan persyaratan regulasi yang ketat.

Dengan serangkaian inovasi ini, Google Cloud bertujuan untuk memfasilitasi adopsi teknologi AI di berbagai bidang industri dan membantu organisasi mengoptimalkan kinerja mereka dalam era AI yang semakin maju.