Google dan Facebook lawan berita hoaks virus Corona
Facebook akan menandai setiap postingan yang diduga berita hoaks dan Google mengaktifkan SOS Alert di pencarian mereka.
Hoaks mengenai virus Corona saat ini sudah menjadi masalah yang cukup besar di dunia. Banyak orang yang menjadi sangat khawatir dikarenakan kabar simpang siur yang beredar baik di media sosial dan platform lainnya.
Untuk meredakan keresahan masyarakat dunia, Google dan Facebook saat ini sedang berusaha untuk menyaring informasi yang salah tentang virus Corona dan menyediakan sumber daya yang akurat dan bermanfaat bagi pengguna.
Facebook misalnya pada hari ini mengumumkan rencana untuk menandai dan menghapus informasi palsu di platform mereka. Hal ini dikarenakan penyebaran informasi palsu di platform tersebut masih cukup tinggi.
Di sisi lain, Google telah membuat Peringatan SOS untuk pencarian virus Corona. Mereka akan menandai situs yang diduga memiliki informasi yang tidak akurat dan memberikan sumber yang terpercaya.
Engadget (2/2/2020) melaporkan, Facebook bekerjasama dengan pengecek fakta pihak ketiga untuk meninjau konten yang terkait dengan virus tersebut, yang sekarang dianggap sebagai darurat kesehatan masyarakat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ketika pemeriksa fakta menilai sesuatu sebagai hoax, Facebook akan membatasi penyebarannya dan mengirimkan pemberitahuan kepada orang-orang yang telah berbagi atau mencoba untuk membagikan konten itu.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut juga menghapus konten yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global karena mengandung pernyataan palsu atau teori konspirasi, seperti obat palsu seperti minum pemutih pakaian. Hal ini juga dilakukan di Instagram.
Google SOS Alert di sisi lain mereorganisasi hasil Pencarian untuk menampilkan berita utama, setiap hasil lokal yang relevan, informasi bermanfaat dari organisasi tepercaya dan tips keamanan terverifikasi.
SOS Alert adalah salah satu produk lansiran krisis Google, dan seperti upaya Facebook, ini dimaksudkan untuk membantu pengguna mengakses informasi yang dapat mereka percayai dengan cepat dan aman.
Facebook juga menawarkan kredit iklan gratis untuk membantu organisasi menjalankan kampanye edukasi virus Corona di wilayah yang terkena dampak. Perusahaan tersebut juga membagikan data mobilitas agregat dan anonim serta peta kepadatan populasi dengan para peneliti di Sekolah Kesehatan Publik Universitas Harvard dan Universitas Nasional Tsing Hua di Taiwan, sehingga bahwa mereka dapat meramalkan penyebaran virus dengan lebih baik.
