Google dekati Samsung agar utamakan Google Assistant daripada Bixby
Google dilaporkan sedang melakukan negosiasi dengan Samsung untuk mengutamakan Google Assistant ketimbang Bixby di smartphone Samsung.
Google kabarnya tengah melakukan pembicaraan dengan Samsung perihal layanan miliknya di smartphone buatan Korea Selatan itu. Salah satu tujuan pembicaraan itu adalah mempromosikan Google Assistant dan Google Play Store, ketimbang mengandalkan layanan alternatif yang diberikan Samsung.
Sebagaimana diketahui, setiap vendor yang menggunakan Android selalu memiliki toko aplikasi mereka sendiri. Beberapa perusahaan yang sudah memiliki divisi litbang lebih maju bahkan memiliki asisten pintar buatan sendiri. Tentunya hal ini bukan Google Assistant. Samsung sendiri sudah lama memiliki asisten pintar bernama Bixby di semua smartphone buatannya.
Tidak hanya itu, kendati menggunakan sistem operasi Android, Samsung juga berniat membangun ekosistemnya sendiri. Karena hal itu, selain Bixby, Samsung juga memiliki toko aplikasi sendiri, yakni Galaxy Store untuk menjadi alternatif dari Google Play Store.
Produk Google sebenarnya masih terdapat dalam smartphone Samsung. Namun, Samsung melakukan penyesuaian lain. Hal ini bisa terlihat melalui tombol khusus yang diberikan di smartphone Samsung untuk mengaktifkan Bixby. Dengan kata lain, Bixby menjadi opsi yang lebih mudah diakses ketimbang Google Assistant.
“Seperti semua perangkat Android, Samsung bebas untuk menciptakan toko aplikasi dan asisten digital sendiri. Itu merupakan salah satu fitur utama di Android. Kami juga terus berkomunikasi dengan para partner mengenai cara meningkatkan pengalaman pengguna, kami tidak memiliki rencana untuk mengubah hal itu.” kata seorang juru bicara Google.
Dilansir dari TheVerge (29/7), Google dan Samsung memang sempat memiliki gesekan satu sama lain. Itu terjadi pada tahun 2014 sewaktu Samsung memamerkan Magazine UX di tablet terbarunya. Ujungnya, Samsung mengalah kepada Google.
Kabarnya bukan hanya Samsung yang didekati Google untuk mempromosikan layanannya. Apple pun demikian. Sebuah laporan menyebut bahwa Google telah melakukan persetujuan senilai miliaran dollar untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari utama di browser Safari.