Google hadirkan aplikasi Drive for Dekstop

Google baru-baru ini telah mengumumkan akan mengganti dua layanan desktop yang dapat melakukan sinkronisasi file dengan aplikasi terbaru. Perusahaan dikabarkan akan hadirkan aplikasi Drive for desktop, yang dapat digunakan oleh semua pengguna. Sementara Drive for Dekstop baru diumumkan, sejauh ini perusahaan telah menawarkan dua layanan sinkronisasi file, antara lain Backup and Sync yang ditujukan untuk konsumen, dan Drive File Stream yang dibuat untuk pengguna bisnis.

Dengan dihadirkannya Drive for Dekstop, Google berupaya untuk menggabungkan layanan sinkronisasi file di dekstop menjadi satu aplikasi terpadu. Dilansir dari Zdnet (13/7), Google Drive product Management Lead, Scott Limbird, dalam sebuah postingan di blog, mengatakan jika penggabungan ini dilakukan perusahaan karena ingin membuat semua pengguna tetap mendapat fitur terbaik dari dua layanan yang sudah ada, Backup and Sync dan Drive File Stream. 

Sementara itu, Drive for Desktop akan secara otomatis melakukan sinkronisasi file lokal ke cloud di latar belakang. Perusahaan mengatakan jika file itu bisa langsung disinkronisasi, baik di Google Foto maupun Google Drive. Drive for Desktop juga bisa melakukan sinkronisasi file yang berasal dari perangkat penyimpanan eksternal ke cloud, termasuk dari flash disk dan hard disk eksternal.

Dengan fitur yang bisa digunakan semua pengguna, Drive for Desktop sebenarnya telah mulai diluncurkan. Tapi, peluncuran ini masih pada pengguna Drive File Stream saja, yang sudah bisa mendapatkan akses ke aplikasi sinkronisasi file desktop terbaru dari Google. Untuk pengguna Backup and Sync, Google mengatakan apabila masih perlu melihat permintaan pengguna untuk beralih ke Drive for Desktop dalam beberapa bulan mendatang. Kemudian, Drive for Desktop akan tersedia untuk perangkat dengan sistem operasi Windows dan macOS.

Di sisi lain, pada waktu yang sama dengan pengumuman Drive for Dekstop, Google juga mengumumkan dukungan fitur logo terautentikasi di Gmail. Fitur ini bisa bekerja berkat kerjasama perusahaan dengan Authindicators Working Group, untuk menghadirkan standar Brand Indicators for Message Identification (BIMI). Fitur ini berjalan dengan memunculkan logo dari suatu organisasi menjadi avatar di Gmail. Agar logo bisa muncul, organisasi harus lulus pemeriksaan autentikasi Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance (DMARC).