sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
Selasa, 23 Feb 2021 19:51 WIB

Google ungkap tren penelusuran Indonesia 2020

Google Indonesia merilis laporan Year in Search 2020 yang turut mengungkapkan berbagai kata kunci yang paling populer selama tahun tersebut.

Google ungkap tren penelusuran Indonesia 2020
Source: Pexels

Google Indonesia merilis laporan Year in Search 2020 yang turut mengungkapkan berbagai kata kunci yang paling populer selama tahun tersebut. Sebagaimana diketahui, 2020 merupakan tahun yang menantang karena pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia. Kondisi ini merubah perilaku pengguna termasuk dalam hal mencari sesuatu melalui mesin pencarian Google.

Year in Search 2020 menunjukkan bahwa orang Indonesia ingin agar brand lebih memahami perubahan kebutuhan hidup mereka selama pandemi dan pentingnya berempati terhadap kekhawatiran konsumen di masa depan. Laporan ini merupakan edisi ketiga yang membahas secara komprehensif tren yang terjadi di masyarakat dan di kalangan industri.

“Tahun 2020 penuh dengan tantangan dan ketidakpastian bagi kita semua. Laporan ini memberikan insight mengenai tren yang tidak kami lihat dua tahun lalu ketika mulai menerbitkan laporan Year in Search untuk Brand,” kata Muriel Makarim, Head of Large Customer Marketing di Google Indonesia (23/2).

Laporan ini disusun berdasarkan data Google Trends, eConomy 2020, dan Think With Google yang memperlihatkan 5 tren yang mengalami peningkatkan penelusuran sejak November 2019 - Oktober 2020.

Tren pertama menunjukkan orang Indonesia ingin meningkatkan kualitas hidupnya, memprioritaskan kesehatan mental, dan mulai menggunakan internet untuk mengedukasi diri terkait berbagai masalah. Penelusuran tentang “kesehatan mental” naik 70% dan “self-care” naik 45%.

Orang Indonesia juga mencari berbagai macam cara untuk lebih bisa membantu masyarakat di lingkungan sekitarnya. Terbukti dengan kenaikan jumlah penelusuran kata “meyumbangkan” sebesar 150%.

Pandemi juga telah mengaburkan garis pembatas antara pekerjaan kantor dan rumah di Indonesia. Penelusuran terkait “kegiatan anak di rumah” naik 330% dan “e-learning” naik 180%.

Karena keterbatasan pilihan hiburan dan rekreasi, orang Indonesia mencari cara lain untuk bersantai. Hal ini terlihat dari naiknya penelusuran untuk “podcast” 105%, “tanaman rumah” sebesar 120%, dan “hewan peliharaan” juga ikut naik 95%.

Pandemi juga mengingatkan orang Indonesia untuk mempersiapkan masa depan. Ini terlihat dari kenaikan penelusuran “daftar usaha” sebesar 200% dan “digital marketing” yang juga naik 35%.

Muriel menambahkan “Semua perubahan ini membuat konsumen beralih ke platform digital untuk menemukan jawaban dan informasi, guna membantu mereka melewati situasi yang baru pertama kali terjadi ini. Brand dan pemasar perlu mempelajari dan memahami insight terkait perilaku konsumen saat mereka merencanakan strategi dan campaign perusahaan. Kami harap, laporan terbaru ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh banyak brand di Indonesia untuk membangun kembali bisnis mereka di tahun 2021”.

Selain itu, laporan tersebut menunjukan bahwa beberapa sektor industri utama mengalami perubahan dalam kurun waktu yang sama, di antaranya yaitu:

  • Teknologi

Orang-orang semakin mengandalkan teknologi untuk menangani berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Penelusuran untuk “robot vacuum” naik 80%, “webcam” naik 40%, dan “air purifier” naik 45%. Selain itu pencarian kata “laptop untuk sekolah” meroket hingga 315% dan “headphone anak” ikut melambung hingga 140%.

  • Media dan hiburan

Makin banyak konsumen di Indonesia yang beralih ke internet untuk mencari informasi dan hiburan. Penelusuran mengenai “gaming” naik 210%, “olahraga” naik 200%, dan “musik” naik sebesar 240%.

  • Belanja

Orang Indonesia juga menghindari pergi ke supermarket dan lebih memilih belanja online. Penelusuran terkait “produk segar” naik 90%, “deterjen” naik 26%, dan “ergonomis” naik 155%.

  • Keuangan

Semakin banyak orang Indonesia yang meningkatkan pengetahuan keuangan mereka guna mempersiapkan diri di masa depan. Pencarian tentang “reksadana” naik 210%, “tips menabung” naik 140%, “dana darurat” naik 140%, dan “beli emas online” naik 85%.

Google juga merekomendasikan 5 langkah yang dapat diambil oleh brand untuk meningkatkan strategi mereka. Langkah–langkah tersebut, yaitu berempati terhadap tantangan yang dihadapi konsumen, meningkatkan tujuan brand, telaah kembali norma-norma yang ada di industri, pikat konsumen dengan cara yang menarik, dan pahami cara pikir konsumen dalam menyongsong masa depan.

Menanggapi peningkatan penelusuran terkait sektor keuangan, Anita Ekasari, Digital Banking Acquisition Service and Marketing Head, Jenius mengatakan, “Dengan Search, kami menggunakan penargetan akurat untuk berkomunikasi dengan calon pengguna yang mencari informasi terkait Jenius dan layanan perbankan lainnya. Hasilnya, kami mencapai posisi brand yang lebih tinggi pada kuartal demi kuartal dan pangsa suara (SOV) yang lebih tinggi di kategori perbankan. Google Search telah menjadi solusi bagi kami, sebagai pemasar, yang tidak dapat ditinggalkan dari bagian strategi pemasaran kami.”

Share
×
tekid
back to top