Grab Indonesia dan Kemenkes hadirkan pusat vaksin 3 in 1
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melanjutkan kerja samanya dengan Grab dan Good Doctor untuk menghadirkan pusat vaksin pertama di Indonesia dengan pendekatan 3-in-1.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melanjutkan kerja samanya dengan Grab dan Good Doctor untuk menghadirkan pusat vaksin pertama di Indonesia dengan pendekatan 3-in-1 yang mencakup layanan Drive-Thru Mobil dan Motor, serta Walk-In. Pusat Vaksin Grab di Bali berhasil memvaksinasi 5,492 penduduk Bali dengan pencapaian target sebesar 109.84% dari target 5,000 suntikan vaksin hanya dalam enam hari. Ini merupakan pencapaian yang lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya yaitu tujuh hari.
Mengacu pada kesuksesan pusat vaksin Grab di Bali, Kementerian Kesehatan melanjutkan kolaborasi dengan Grab dan Good Doctor untuk menjalankan pusat vaksin di Provinsi Banten dengan pendekatan yang mengedepankan teknologi yang memberikan kenyamanan lebih bagi penerima vaksin, terutama para lansia. Proses pra-registrasi, penjadwalan, dan pengelolaan data vaksinasi akan memanfaatkan infrastruktur digital dan teknologi GrabHealth powered by Good Doctor yang bermitra dengan pemerintah untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi yang efisien.
“10 persen dari populasi Indonesia merupakan lansia dan lebih dari 50 persen orang yang meninggal karena COVID-19 berusia lebih dari 60 tahun. Oleh karena itu, memberikan perlindungan kepada mereka yang rentan terpapar dengan virus ini menjadi prioritas. Kami mengapresiasi Grab dan Good Doctor atas komitmen berkelanjutan mereka untuk mendukung Program Vaksinasi Nasional melalui Grab Vaccine Center. Pusat vaksin dengan pendekatan 3-in-1 yang dipelopori oleh Grab dan Good Doctor menawarkan kemudahan dan efisiensi sistem vaksinasi yang aman dan cepat,” kata Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam sambutannya di peresmian Grab Vaccine Center di Provinsi Banten.
Grab Vaccine Center Provinsi Banten akan beroperasi dengan dukungan dari dinas kesehatan pemerintahan daerah di ICE BSD Exhibition Hall 10 mulai tanggal 13 sampai 14 Maret 2021 untuk gelombang pertama dan pada tanggal 10 sampai 11 April 2021 untuk gelombang kedua. Dengan pengawasan Kementerian Kesehatan, pusat vaksin ini menargetkan untuk memvaksinasi 5.000 lansia dan pekerja publik di sektor transportasi, yang terdiri dari pengemudi angkutan massal serta mitra pengemudi dan pengantaran Grab.
Vaksinnya sendiri disediakan oleh Kementerian Kesehatan dan akan tersedia untuk lansia serta pekerja publik di sektor transportasi yang memenuhi syarat Program Vaksinasi Nasional Tahap 2. Penduduk lansia di Provinsi Banten yang tertarik untuk divaksinasi di Grab Vaccine Center harus mendaftar dengan mengisi formulir daring yang tersedia di GrabHealth powered by Good Doctor. Informasi jadwal vaksinasi akan tersedia setelah pendaftaran dikonfirmasi.
“Setelah vaksin tersedia, tantangan berikutnya adalah melakukan vaksinasi untuk penduduk dengan jumlah besar dalam waktu singkat. Berbagai metode vaksinasi massal dapat digunakan untuk memastikan akses yang lebih luas ke semua segmen masyarakat. Kombinasi layanan vaksinasi Drive-Thru dan Walk-In menawarkan proses vaksinasi yang lebih cepat dan waktu menunggu yang lebih singkat guna mendukung agenda nasional untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara massal. Saling bahu membahu dengan semangat gotong royong yang kuat dalam memerangi Covid-19 akan mempercepat berakhirnya pandemi ini,” kata Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia.
Pengelolaan pusat vaksinasi oleh Grab dan Good Doctor difokuskan pada keunggulan operasional dalam pengendalian lalu lintas pelaksanaan vaksinasi. Metode Drive-Thru di Grab Vaccine Center bertujuan untuk melengkapi metode vaksinasi Walk-In yang umum dilakukan. Penerima vaksin yang memasuki area Drive-Thru Grab Vaccine Center akan diskrining terlebih dahulu untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kriteria sebagai penerima vaksin. Mobil dan motor yang lolos tahap skrining akan diarahkan ke salah satu jalur yang terbuka untuk pendaftaran, vaksinasi yang akan dilakukan oleh dokter dan perawat dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dan observasi. Penerima vaksin akan mendapatkan sertifikat vaksin yang dikeluarkan oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sebelum meninggalkan lokasi.