Gugatan antimonopoli terhadap Meta dilanjutkan, dampak besar bagi industri teknologi
Meta Platforms, perusahaan yang dulu dikenal sebagai Facebook, harus menghadapi perselisihan antimonopoli dari Federal Trade Commission (FTC).
Meta Platforms, perusahaan yang dulu dikenal sebagai Facebook, harus menghadapi perselisihan antimonopoli dari Federal Trade Commission (FTC) terkait dengan pembelian Instagram dan WhatsApp. Pada 13 November 2024, Hakim James Boasberg memutuskan bahwa kasus ini akan melanjutkan ke pengadilan.
Dilansir dari Engadget (14/11), FTC mengklaim bahwa Meta membeli Instagram pada tahun 2012 dan WhatsApp pada tahun 2014 untuk menghancurkan persaingan baru di dunia media sosial, bukan untuk bersaing secara sah.
Meta berpendapat bahwa pembelian-pembelian tersebut sebenarnya membantu persaingan dan konsumen, dan telah menginvestasikan miliaran dolar untuk memperbaiki kedua platform tersebut. Namun, Boasberg menolak permohonan Meta untuk menolak seluruh kasus, meskipun dia mengurangi beberapa tuduhan. Hakim juga membatasi argumen Meta bahwa pembelian WhatsApp membantu mereka bersaing dengan Apple dan Google.
Kasus ini adalah salah satu dari lima gugatan besar di mana regulator antimonopoli dari FTC dan Departemen Justitia Amerika Serikat menyerang Big Tech. Amazon dan Apple juga sedang dituduh, sementara Alphabet (Google) menghadapi dua gugatan, termasuk satu di mana hakim baru-baru ini menemukan bahwa mereka secara hukum menghalangi persaingan di antara mesin pencari online.
Meta berharap bahwa bukti yang akan dipaparkan di pengadilan akan menunjukkan bahwa pembelian Instagram dan WhatsApp telah baik bagi persaingan dan konsumen. FTC, di sisi lain, percaya bahwa kasus ini akan melindungi inovasi dan memastikan kebebasan serta persaingan di ekosistem media sosial. Meskipun tanggal pengadilan belum ditentukan, Boasberg akan bertemu dengan kedua belah pihak pada 25 November untuk menjadwalkan pengadilan.