Hacker ajak subscribe channel PewDiePie dengan membajak printer
Sang peretas yang bernama TheHackerGiraffe mengaku bahwa mereka hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk belajar dan mengerjakan kode untuk meretas ratusan ribu printer di seluruh dunia.
PewDiePie salah satu channel YouTube yang pernah merajai platform tersebut. Namun sayang, dikarenakan tersandung banyak skandal, pada akhirnya channel yang digawangi oleh Felix Kjellberg tersebut kini mulai meredup.
Tak mau menyerah, Felix pun kembali aktif mengunggah video. Sayang, video yang berpusat pada reaksi dirinya melihat meme di internet pun tidak bisa menarik traksi penonton seperti dulu lagi. Dia pun merasa 'terancam' dengan channel, T-Series.
PewDiePie merasa harus berbuat sesuatu. Ia pun meminta para penggemarnya untuk mengajak teman-teman atau kenalan mereka agar subsrcibe ke channel YouTube miliknya. Beberapa penggemar pun sudah melakukan beberapa cara untuk kembali mengajak orang menyaksikan dan subscribe PewDiePie. Ada yang menggunakan selebaran, poster, dan lainnya.
Belakangan sebuah peristiwa menggegerkan terjadi. Seorang penggemar PewDiePie yang sekaligus sebagai peretas, TheHackerGiraffe, melakukan sebuah hal yang nyeleneh. Dia membajak ratusan ribu printer di dunia untuk mengajak subscribe channel PewDiePie.
The Verge (3/12) melaporkan, para peretas memanfaatkan port jaringan terbuka yang tersedia di ratusan ribu printer di seluruh dunia. Celah keamanan ini diketahui memungkinkan printer untuk menerima data.
Untuk melakukannya, peretas mengklaim bahwa mereka menggunakan alat bernama PRET. Menurut laman GitHub, memungkinkan penyerang untuk menangkap atau memanipulasi pekerjaan cetak, mengakses sistem file dan memori printer, atau bahkan menyebabkan kerusakan fisik ke printer.
Para peretas mendapatkan ide untuk melakukan hal ini saat menjelajah Shodan.io, gudang penyimpanan untuk perangkat yang terhubung ke internet. Di sini, mereka mengklaim bahwa mereka menemukan 800 ribu printer yang tersedia, dan memutuskan untuk menyerang 50 ribu perangkat saja.
“Bagian yang paling mengerikan adalah, saya tidak pernah mempertimbangkan peretasan printer sebelumnya. Seluruh proses belajar, mengunduh, dan pembuatan skrip tidak lebih dari 30 menit,” kata sang peretas.
“Saya pikir ini tidak akan berhasil ketika saya melakukannya.”
Untungnya, TheHackerGiraffe tidak memiliki niatan untuk melakukan hal yang lebih berbahaya lagi. Namun kejadian ini menyadarkan kita bahwa masih banyak celah keamanan yang dapat dibobol oleh para peretas melalui perangkat keseharian kita.