Harapan Chrome OS berjalan di Android hanya sebatas konsep
Google telah dengan tegas menyatakan bahwa Ferrochrome pada dasarnya hanya merupakan bukti konsep untuk menunjukkan kemampuan kerangka kerja virtualisasi Android 15.
Google baru-baru ini mengungkapkan sebuah proyek menarik yang diberi nama "Ferrochrome," yang menampilkan potensi menjalankan Chromium OS, fondasi sumber terbuka dari Chrome OS, pada perangkat Android. Namun, meskipun kabar ini menimbulkan kegembiraan dan spekulasi tentang kemungkinan penggabungan kedua sistem operasi tersebut, Google telah dengan tegas menyatakan bahwa Ferrochrome pada dasarnya hanya merupakan bukti konsep untuk menunjukkan kemampuan kerangka kerja virtualisasi Android 15.
Dilansir dari Phone Arena (17/5), informasi yang diungkapkan oleh Android Authority mengungkapkan bahwa proyek ini terungkap dalam sebuah acara pribadi Google untuk mitra Android. Di sana, perusahaan tersebut memperlihatkan Chromium OS berjalan di dalam mesin virtual pada perangkat Pixel 8. Meskipun hal ini menimbulkan spekulasi tentang rencana Google untuk menyatukan Chrome OS dengan perangkat kerasnya, perusahaan tersebut segera menegaskan bahwa ini hanyalah pameran teknis belaka.
Dalam wawancara yang dilakukan, Sameer Samat, Presiden Ekosistem Android, dan Dave Burke, Wakil Presiden Teknik Platform Android, memberikan penjelasan tentang latar belakang terbentuknya Ferrochrome. Mereka menjelaskan bahwa proyek ini muncul dari upaya terus-menerus Google untuk meningkatkan keamanan Android dengan memindahkan kode-kode sensitif dari TrustZone, sebuah lingkungan aman pada CPU ARM, ke dalam mesin virtual. Kerangka kerja virtualisasi yang diperbarui pada Android 15, dengan dukungan untuk sistem operasi grafis dan akselerasi GPU, memberikan kesempatan yang sempurna untuk menguji kemampuan baru ini.
Dave Burke menjelaskan, "Kami membutuhkan sebuah demonstrasi, dan apa yang lebih menarik daripada menjalankan Chrome OS di dalamnya? Itu akan benar-benar menarik! Tetapi itu hanya sebatas demo teknis belaka." Penegasan ini diperkuat oleh Sameer Samat yang menyatakan bahwa Ferrochrome merupakan "tantangan teknis yang menarik" bagi tim untuk menguji batas kemampuan teknologi virtualisasi baru tersebut.
Meskipun demikian, walaupun Ferrochrome tidak akan langsung mengarah pada integrasi Chrome OS pada perangkat Android, proyek ini memberikan sekilas tentang masa depan virtualisasi Android dan potensi untuk memperluas kemampuan platform tersebut. Meskipun harapan penggemar Chrome OS dan Android mungkin terangkat oleh berita ini, Google telah menegaskan bahwa ini hanya merupakan langkah eksplorasi teknologi, bukan suatu jaminan akan adanya penggabungan antara kedua sistem operasi tersebut.
Dengan demikian, Ferrochrome dapat dianggap sebagai sebuah pengingat akan semangat eksperimen Google dalam menghadirkan inovasi baru. Terlepas dari apakah proyek ini akan benar-benar diwujudkan atau tidak, Ferrochrome telah memicu perbincangan luas tentang masa depan Android dan potensi evolusinya yang tak terduga. Diharapkan Google akan tetap membuka ruang untuk inovasi, meskipun demikian, harapan akan integrasi antara Chrome OS dan Android tampaknya harus menunggu waktu yang lebih lama lagi.