Hari ini Indonesia dilanda hari tanpa bayangan
Fenomena ini disebabkan matahari yang tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga menyebabkan bayangan menghilang
Hari ini, Rabu (21/3) Indonesia akan dilanda hari tanpa banyangan. Fenomena ini disebabkan matahari yang tepat berada di atas garis khatulistiwa atau disebut vernal equinox, sehingga menyebabkan tak adanya banyangan dari sebuah benda yang terpapar sinar matahari.
Pada 21 Maret ini, matahari akan mencapai titik puncak atau kulminasi pada pukul 11.50 WIB. Setelahnya, Matahari akan turun perlahan hingga terbenam di titik barat sekitar enam jam kemudian.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena hari tanpa bayangan terjadi sebanyak dua kali dalam setahun. Meski melanda Indonesia, hari tanpa bayangan hanya akan terjadi di wilayah yang berada di ekuator atau garis khatulistiwa seperti Pontianak.
Masyarakat di wilayah tersebut akan mengalami hari tanpa bayangan. Misalnya sebuah benda seperti tugu yang berdiri tegak akan tampak tanpa bayangan ketika matahari tepat berada diatasnya.
Dijelaskan Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin fenomena hari tanpa bayangan dimana matahari tepat berada diatas garis khatulistiwa merupakan fenomena yang tak membahayakan. Oleh karenanya, masyarakat di Indonesia tak perlu merasa was-was.
"Tidak ada bahayanya. Kalau orang mengaitkan dengan gelombang panas, itu jelas hoaks, tidak ada pengaruhnya. Hanya bagian dari edukasi saja bahwa matahari tampak bergerak dari selatan ke utara," papar Thomas kepada Tek.id.
Thomas juga menyebut bahwa pulau Jawa mengalami fenomena serupa namun terjadi di lain hari yakni sekitar bulan Februari dan Oktoner. Selanjutnya, fenomena ini akan kembali terjadi di atas ekuator yakni pada 23 September 2018, yang disebut autumnal equinox.
"Itu bagian edukasi publik. Ada saatnya matahari, ada di atas kepala. Di Jawa Februari dan Oktober," ujar Thomas memungkas.