Hati-Hati, ada malware yang disisipkan di gambar Teleskop Webb

Salah satu gambar pertama yang diambil oleh Teleskop James Webb diduga telah disisipi malware berbahaya. Ini merupakan gambar inframerah paling tajam dari alam semesta paling jauh yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). 

Hasil tangkapan layar yang diambil oleh generasi berikutnya dari Teleskop Hubble tersebut dikenal sebagai First Deep Field Webb. Ini merupakan foto menakjubkan yang memperlihatkan gugusan galaksi yang terperinci di alam semesta. 

 Namun, laporan terbaru memperlihatkan gambar tersebut kini telah digunakan aktor jahat untuk menginfeksi sistem dengan malware. Informasi ini diungkapkan oleh platform analitik keamanan Securonix. 

Dilansir dari Engadget (7/9), platform analitik ini telah mengidentifikasi adanya kampanye malware baru yang menggunakan gambar hasil tangkapan Teleskop Webb. Lebih lanjut, aktor jahat ini menyebutnya dengan GO#WEBBFUSCATOR.

Serangan ini dimulai dengan email phishing yang berisi lampiran Microsoft Office. Malware tersembunyi di dalam metadata dokumen URL yang mengunduh file dengan skrip. Ini akan bekerja ketika data makro Word tertentu diaktifkan oleh pengguna. 

Malware ini nantinya akan mengunduh salinan foto First Deep Field Webb yang telah disisipi dengan kode berbahaya. Dalam kampanye malware tersebut, aktor jahat ini menyebut, tidak ada program anti-virus yang dapat mendeteksi kode berbahaya yang telah disisipkan ke dalam gambar. 

Wakil Presiden Securonix, Augusto Barros mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan terkait alasan aktor jahat tersebut menggunakan foto dari James Webb. Salah satunya yaitu ukuran gambar yang sangat besar dapat menghindari adanya kecurigaan. Bahkan, ketika ada pengulas anti-malware yang menandai gambar tersebut, kemungkinan akan diabaikan karena gambar ini telah dibagikan secara luas dalam beberapa bulan terakhir. 

Menariknya, kampanye malware di gambar hasil tangkapan Teleskop James Webb ini menggunakan Golang, sebuah bahasa pemrograman sumber terbuka dari Google. Securonix menyebut, malware berbasis Golang kini semakin populer karena mereka mempunyai dukungan lintas platform serta lebih sulit dianalisis dan direkayasa. 

Kendati demikian, serupa dengan kampanye malware lainnya, ini juga dimulai dengan email phishing. Jadi, cara terbaik agar terhindar dari serangan ini yaitu tidak mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dipercaya.