Headset AR/VR akan kontribusi 10% pendapatan Apple
Seorang analis bernama Gene Munster percaya bahwa headset AR tersebut dapat berkontribusi sekitar 10% dari bisnis Apple.
Apple sangat antusias dengan WWDC 2023 yang akan berlangsung pada 5 Juni. Acara ini diharapkan menampilkan headset AR/VR pertama mereka. Meski detail produknya belum diketahui, Apple mengisyaratkan dunia maya seperti metaverse, sekaligus menambahkan elemen digital ke dunia nyata. Para ahli juga sudah percaya bahwa teknologi AR/VR akan menjadi sukses besar. Namun, dalam jangka pendek, produk tersebut mungkin tidak bermanfaat bagi Apple seperti yang kita duga.
Dilansir dari Gizmochina (29/5), headset Augmented Reality (AR) / Virtual Reality (VR) pertama dari Apple telah dievaluasi oleh para analis dan menunjukkan potensinya. Prakiraan awal menunjukkan headset ini akan sukses besar.
Bahkan, seorang analis bernama Gene Munster percaya bahwa headset AR tersebut dapat berkontribusi sekitar 10% dari bisnis Apple pada tahun 2030. Namun, ini mungkin tidak terjadi secepat yang kita pikirkan. Prediksi Munster didasarkan pada meningkatnya permintaan akan pengalaman imersif.
“Saya yakin tren pengalaman teknologi konsumen yang lebih imersif akan terus berlanjut, yang akan membuka jalan bagi pasar headset yang kuat,” kata Munster. “Pada tahun 2030, saya yakin segmen perangkat/kacamata wearable dapat mencapai 10% dari penjualan Apple, bisnis yang ukurannya serupa dengan bisnis Apple Mac dan iPad saat ini.”
Tentu saja, headset AR akan membutuhkan waktu untuk mencapai tingkat kesuksesan ini. Munster yakin iterasi pertama headset hanya akan menghasilkan pendapatan $3 miliar (Rp45 triliun) di tahun pertamanya. Namun, dia percaya bahwa pasar headset AR akan berkembang pesat di tahun-tahun mendatang, dan Apple berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan pertumbuhan ini.