×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Honda dan Nissan batal bergabung

Oleh: Erlan - Jumat, 14 Februari 2025 18:02

Honda dan Nissan, dua raksasa otomotif asal Jepang, telah resmi mengakhiri rencana merger mereka yang diumumkan pada Desember 2024.

Honda dan Nissan batal bergabung
TORU HANAI/Nissan/Honda

Honda dan Nissan, dua raksasa otomotif asal Jepang, telah resmi mengakhiri rencana merger mereka yang diumumkan pada Desember 2024. Keputusan ini diumumkan oleh kedua perusahaan setelah mereka sepakat untuk mengakhiri Memorandum of Understanding (MOU) yang mereka tandatangani pada bulan Desember.

Jika rencana merger itu berhasil, dan juga melibatkan Mitsubishi yang dikelola oleh Nissan, entitas baru tersebut diperkirakan akan memiliki nilai bersih sekitar $50 miliar. Merger ini diharapkan dapat membantu kedua perusahaan bersaing lebih baik di pasar kendaraan listrik yang semakin ketat, terutama dengan pesaing global seperti produsen mobil dari Tiongkok dan Tesla.

Namun, perundingan menjadi semakin sulit karena Honda menawarkan struktur di mana Nissan akan menjadi anak perusahaan, berbeda dari rencana awal untuk membentuk perusahaan holding. Struktur ini tidak disetujui oleh mayoritas anggota dewan Nissan, yang menolak tawaran tersebut dalam pertemuan mereka.

Meskipun demikian, Nissan memutuskan untuk menunggu hingga pertengahan Februari untuk mengumumkan penghapusan resmi rencana merger ini. Kondisi ini mencerminkan betapa kompleksnya proses negosiasi antara dua perusahaan besar yang memiliki sejarah panjang dan budaya perusahaan yang berbeda.

Dilansir dari Engadget (14/2), Honda dan Nissan mengakui bahwa mereka memilih untuk menghentikan diskusi mereka untuk memprioritaskan kecepatan pengambilan keputusan dan pelaksanaan langkah manajemen di lingkungan pasar yang semakin volatil menuju era listrik. Keputusan ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan memahami pentingnya fleksibilitas dan respons cepat terhadap perubahan pasar, terutama dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh peralihan menuju kendaraan listrik.

Kedua perusahaan Jepang itu tampaknya lebih memilih untuk mengandalkan kekuatan dan strategi mereka masing-masing, daripada menghadapi risiko dan ketidakpastian yang mungkin timbul dari proses merger.

Meskipun merger ini tidak terwujud, Honda dan Nissan tetap berkomitmen untuk berkolaborasi dalam kerangka kemitraan strategis yang bertujuan untuk era otomotif cerdas dan listrik. Mereka berharap kolaborasi ini dapat menciptakan nilai baru dan memaksimalkan nilai perusahaan masing-masing. Kedua perusahaan akan terus mengeksplorasi peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi baru, produksi kendaraan listrik, dan inisiatif ramah lingkungan lainnya.

Dengan demikian, meskipun merger tidak terjadi, kolaborasi strategis ini tetap menjadi langkah positif bagi kedua perusahaan dalam menghadapi tantangan industri otomotif di masa depan.

 

×
back to top