Huawei resmikan perjanjian lisensi paten dengan Amazon dan Vivo

Huawei Technologies, raksasa telekomunikasi Tiongkok, dan Amazon telah mencapai perjanjian lisensi paten baru. Kesepakatan multi-tahun dengan perusahaan teknologi AS ini mencakup litigasi yang tertunda terkait teknologi Wi-Fi dan pemutaran video yang dipatenkan Huawei.

Namun, ketentuan spesifik perjanjian tersebut, karena alasan yang jelas, tidak diungkapkan oleh salah satu perusahaan.

Alan Fan, yang mengepalai departemen hak kekayaan intelektual Huawei, mengatakan bahwa “perusahaan-perusahaan Amerika dan Tiongkok serta perusahaan-perusahaan dari wilayah lain bekerja sama tanpa batasan dalam standar dan lisensi paten,” bahkan di tengah ketegangan geopolitik yang ada.

Seperti yang diketahui secara luas, Huawei menghadapi pembatasan di pasar AS karena masalah keamanan data, dan tindakan yang sedang dilakukan menghalangi perusahaan-perusahaan AS untuk memasok komponen-komponen penting pada Huawei. Pembatasan ini mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap bisnis ponsel pintar Huawei.

Namun demikian, Huawei berupaya untuk mendapatkan kembali statusnya sebelum pelarangan. Ponsel pintar seri Mate 60 menandai titik balik yang penuh harapan sebagai model pertama perusahaan yang didukung 5G selama bertahun-tahun.

Selanjutnya, Huawei merilis ponsel seri Nova 12 yang memiliki kemampuan 5G dan memperkenalkan laptop yang dilengkapi chipset buatan sendiri.

Terlepas dari itu, selain perjanjian Amazon, Huawei juga telah menandatangani perjanjian paten lintas lisensi dengan Vivo, produsen ponsel pintar dalam negeri. Dilansir dari Gizmochina (7/3), perjanjian tersebut secara khusus berfokus pada paten penting standar seluler, termasuk paten untuk 5G.

Per tanggal 31 Desember 2023, Vivo memiliki permohonan paten di lebih dari 70 negara dan wilayah, serta memiliki portofolio paten yang kuat sebanyak 25.000 keluarga. Di antaranya, lebih dari 6.000 keluarga memiliki paten penting untuk standar 5G, dengan lebih dari 2.500 keluarga dinyatakan ke ETSI dan sekitar 13.500 penyerahan dokumen standar ke 3GPP.

Untuk diketahui, Huawei memegang perjanjian lisensi serupa dengan sesama perusahaan ponsel pintar Tiongkok, Xiaomi dan Oppo.