Huawei tantang NVIDIA di pasar chip AI dengan Ascend 910C
Huawei menantang dominasi Nvidia di pasar chip AI China dengan Ascend 910C, didukung inovasi teknologi dan dukungan pemerintah.

Saat ini, Nvidia dianggap sebagai pemasok chip terkemuka di pasar AI yang sedang berkembang pesat. GPU Nvidia cocok untuk AI karena menggunakan pemrosesan paralel yang banyak perhitungan dan proses berjalan secara bersamaan.
Sebaliknya, CPU menggunakan pemrosesan berurutan yang menyelesaikan satu tugas sebelum memulai yang berikutnya. Kini, Huawei mulai menunjukkan kekuatannya di industri chip AI China.
Meski menghadapi pembatasan dari AS, prosesor Ascend AI buatan Huawei semakin populer di pasar domestik. Chip ini digunakan untuk beban kerja AI sebagai alternatif GPU Nvidia dan telah banyak digunakan di China.
Menurut laporan dari phonearena (5/3), Chip Ascend dirancang oleh Huawei dan diproduksi oleh SMIC, foundry terbesar di China dan ketiga terbesar di dunia setelah TSMC dan Samsung Foundry.
SMIC menggunakan teknologi N+2 yang memungkinkan produksi chip tanpa litografi ultraviolet ekstrim (EUV), teknologi yang dibatasi oleh AS dan Belanda untuk dikirim ke China.
Pembatasan ini berasal dari perubahan aturan ekspor AS pada 2020 yang melarang pengiriman chip canggih ke Huawei jika dibuat dengan teknologi Amerika. teknologi Deep Ultraviolet Lithography (DUV) AMSL masih dapat digunakan oleh SMIC untuk memproduksi chip hingga 7nm.
Huawei berencana memproduksi 300.000 chip Ascend 910B dan 100.000 chip Ascend 910C di tahun ini, berkat peningkatan hasil produksi chip Ascend dari 20% menjadi hampir 40%. Diharapkan Ascend 910C dapat bersaing dengan Nvidia H100 AI GPU di Pasar China.