sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Rabu, 22 Apr 2020 17:44 WIB

Ilmuwan Australia kembangkan jendela surya

Tim peneliti sekarang sedang mempertimbangkan untuk menggabungkan teknologi ke dalam produk komersial bersama dengan produsen kaca terbesar di Australia.

Ilmuwan Australia kembangkan jendela surya
Source: Pexels

Jendela yang mampu mengumpulkan energi dari matahari sudah hadir sejak beberapa tahun lalu. Tetapi sayangnya perangkat itu belum bisa membantu mengurangi biaya energi bangunan. Untungnya, perkembangan baru dari peneliti asal Australia dapat mengatasi hal tersebut. Dilansir dari New Atlas (22/4), mereka memproduksi sel surya semi-transparan.

Sel tersebut memanfaatkan perovskite, yang secara efisien dapat mengubah sinar ultraviolet dan cahaya menjadi listrik. Sel itu juga dilengkapi dengan semikonduktor organik yang menggantikan bahan konvensional bernama Spiro-OMeTAD agar dapat meningkatkan stabilitas. Desain tersebut dikatakan telah menghasilkan efisiensi konversi untuk menyaingi atap surya.

“Atap surya memiliki efisiensi konversi antara 15% dan 20%. Sedangkan sel semi-transparan memiliki efisiensi konversi 17%, sementara masih dapat mentransmisikan lebih dari 10% cahaya yang masuk. Jendela yang dapat menghasilkan listrik sudah lama diimpikan, dan sekarang menjadi kenyataan,” kata Profesor di Monash University, Jacek Jasieniak.

Para peneliti mengatakan bahwa jendela tersebut memiliki warna yang sama dengan kaca komersial saat ini. Ia juga dapat menghasilkan sekitar daya listrik 140 watt per meter persegi. Tim peneliti sekarang sedang mempertimbangkan untuk menggabungkan teknologi ke dalam produk komersial bersama dengan produsen kaca terbesar di Australia, Viridian Glass.

“Pengembangan jendela surya semacam itu menghadirkan peluang yang dapat diartikan ke dalam inovasi dan teknologi kaca terbaru,” kata salah satu perwakilan perusahaan. Padahal bisa jadi sampai 10 tahun sebelum kita dapat melihat penerapan komersial pertama, tergantung seberapa baik teknologi itu meningkat.

“Proyek kami berikutnya adalah perangkat tandem. Kami akan menggunakan sel surya perovskit sebagai lapisan bawah dan sel surya organik pada bagian atasnya agar lebih efisien,” kata pemimpin penelitian ini, Dr. Jae Choul Yu.

Share
×
tekid
back to top