Ilmuwan kembangkan panel surya transparan untuk rumah kaca
Para peneliti memodelkan seberapa banyak energi yang terkumpul dari rumah kaca dengan OSC, dibandingkan dengan jumlah energi yang biasanya dikonsumsi.
Dikarenakan sering digunakan di daerah banyak terkena sinar matahari, ada baiknya rumah kaca dan panel surya digabungkan. Sel surya semi trasparan berpotensi dibangun di panel atap rumah kaca, mampu menangkap cahaya yang tidak diperlukan oleh tanaman. Para peneliti di North Carolina State University telah memodelkan cara kerjanya, dan menemukan bahwa di beberapa iklim, sel surya dapat menghadirkan energi matahari yang cukup untuk pengoperasian rumah kaca.
Sel surya organik (organic solar cell/OSC) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan desain lainnya. Ini masih dapat mengumpulkan energi matahari, tetapi dapat dibuat lebih fleksibel, transparan (atau semi transparan) dan dapat dipasang untuk hanya menangkap panjang gelombang (wavelenght) tertentu. Teknologi itu berpotensi membuat energi untuk atap rumah kaca – dapat memungkinkan sebagian besar cahaya masuk untuk tanaman, sambil mengimbangi sebagian besar kebutuhan energi fasilitas.
Para peneliti memodelkan seberapa banyak energi yang terkumpul dari rumah kaca dengan OSC, dibandingkan dengan jumlah energi yang biasanya dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk menemukan titik di mana rumah kaca menjadi netral energi, yaitu menghasilkan energi yang cukup dari sinar matahari untuk sepenuhnya digunakan sendiri.
Untuk penelitian ini, rumah kaca teoritis dimodelkan pada energi yang dibutuhkan untuk menanam tomat di tiga likasi dengan iklim berbeda – Arizona, North Carolina dan Wisconsin. Sebagai tambahan, OSC juga merupakan isolator yang efektif, menjaga suhu yang tepat.
Tim menemukan bahwa akan ada paparan kecil untuk jumlah cahaya yang dapat digunakan tanaman, tetapi manfaatnya akan sepadan. Di Arizona yang terkenal cerah, rumah kaca dengan OSC yang terpasang dapat menjadi netral energi meski hanya menghalangi 10% dari cahaya yang dibutuhkan tanaman.
Di North Carolina, sinar matahari sedikit lebih jarang, sehingga rumah kaca perlu memblokir 20% dari cahaya fotosintesis agar energi terpenuhi. Musim dingin di Wisconsin akan terlalu sulit untuk menghasilkan energi yang diperlukan, tetapi rumah kaca ini masih dapat menghasilkan hampir setengah dari kebutuhan energinya. Demikian dilansir dari New Atlas (11/2).