Ilmuwan: Minum alkohol moderat tidak meningkatkan umur panjang
Studi ini menganalisis data dari 107 penelitian observasional dengan lebih dari 4,8 juta peserta dan 425.564 kematian yang tercatat.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Studies on Alcohol and Drugs menegaskan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah moderat tidak memberikan manfaat untuk meningkatkan umur panjang dan justru dapat membahayakan kesehatan. Penelitian ini menantang anggapan umum yang menyebutkan bahwa peminum moderat hidup lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.
Dilansir Medical News (28/7), studi ini menganalisis data dari 107 penelitian observasional dengan lebih dari 4,8 juta peserta dan 425.564 kematian yang tercatat. Penelitian ini menyoroti bahwa hasil-hasil sebelumnya yang mengaitkan konsumsi alkohol moderat dengan kesehatan yang lebih baik sering kali disebabkan oleh bias dan metodologi yang lemah.
Para peneliti menemukan bahwa studi berkualitas tinggi menunjukkan bahwa peminum dengan konsumsi rendah, yang didefinisikan sebagai 1 hingga 14 minuman per minggu, memiliki risiko kematian yang serupa dengan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol sama sekali. Sebaliknya, banyak penelitian berkualitas rendah, yang umumnya melibatkan peserta yang lebih tua, keliru mengklasifikasikan mantan peminum sebagai abstainer, sehingga mengakibatkan estimasi risiko kematian yang lebih rendah bagi peminum moderat.
Thomas M. Holland, MD, MS, seorang dokter dan peneliti di RUSH Institute for Healthy Aging, menegaskan bahwa hasil studi ini mencerminkan bukti yang terus berkembang bahwa konsumsi alkohol moderat tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan umur panjang. Dia menekankan, "Tidak ada organisasi kesehatan besar yang pernah mendukung level konsumsi alkohol yang bebas risiko."
World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan bahwa tidak ada jumlah konsumsi alkohol yang aman yang tidak mempengaruhi kesehatan. Data WHO menunjukkan bahwa lebih dari 3 juta kematian setiap tahun terkait dengan alkohol, sebagian besar disebabkan oleh penyakit tidak menular, termasuk kanker.
Brooke Scheller, DCN, CNS, seorang ahli gizi klinis, menambahkan bahwa studi ini semakin menguatkan pandangan bahwa alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. "Konsumsi alkohol dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk kadar nutrisi dan keseimbangan hormonal," ujarnya.
Seiring dengan meningkatnya penelitian yang menunjukkan dampak buruk dari konsumsi alkohol moderat, banyak ahli mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan gaya hidup bebas alkohol. Gerakan bebas alkohol semakin berkembang di banyak negara, dan ahli kesehatan mendesak untuk memperbarui pedoman terkait konsumsi alkohol guna mengurangi kebingungan publik mengenai efeknya.