Immortals of Aveum akan meluncur 20 Juli mendatang

Ascendant Studios dan EA telah mengonfirmasi bahwa mereka akan merilis gim first-person shooter mereka, Immortals of Aveum pada 20 Juli untuk PS5, Xbox Series X/S, dan Windows PC. Gamer akan dapat bermain dengan beberapa karater yang dimana mereka ditarik ke dalam perang tanpa akhir untuk mengendalikan keajaiban dunia.

Gim FPS bertema sihir ini diluncurkan 20 Juli untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series SX. Game ini sudah tersedia untuk pre-order dengan harga USD59,99 di PC dan USD69 di PC. Versi reguler berharga USD99 untuk konsol, dan versi Digital Deluxe lebih mahal USD10 untuk keduanya.

Dibangun di atas grafis Unreal Engine 5, gim ini memiliki grafik yang indah dan gaya baru dalam genre penembak. Ascendant Studios didirikan lima tahun lalu oleh para veteran industri yang mengerjakan game AAA seperti BioShock, Call of Duty, Halo, dan lainnya. Director dan Game Director, Bret Robbins, yang pernah menggarap "Legacy of Kane: Blood Omen 2, The Lord of the Rings: The Return of the King, The Dead Space, Call of Duty: Modern Warfare 3, Advanced Warfare" dan lainnya permainan.

Ini bukanlah Call of Duty yang ajaib, atau bahkan remake dari acara klasik seperti Heretic. Dewa berputar di sekitar sistem kombo yang memberi penghargaan menggabungkan mantra yang berbeda untuk mengalahkan musuh. Anda dapat menggunakan kemampuan magis Anda untuk membuat perisai atau kembali untuk melindungi musuh Anda. Ascendant juga berdedikasi untuk menjelaskan pengalaman dengan latar belakang, belum lagi suara-suara terkenal seperti Darren Barnet (I'm Not Alone) dan Gina Torres (Firefly).

Ascendant adalah bagian dari gelombang studio independen yang dibangun oleh kepala pengembang besar. Itu disutradarai oleh Bret Robbins, direktur kreatif dari Dead Space asli, yang menciptakan Ascendant pada tahun 2018 dengan mempertimbangkan Immortals. Tim tersebut juga termasuk mantan karyawan Telltale Games dan orang-orang di belakang game seperti Spider-Man dan Tomb Raider. Seperti orang buangan terkenal lainnya, Robbins dan rekan-rekannya mencoba untuk mendapatkan kembali kendali kreatif—bahkan saat mereka terus menerbitkan dari jurusan.