Indosat Ooredoo: Telekomunikasi jadi kunci transformasi digital
Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha mengatakan, industri telekomunikasi menjadi kunci sukses transformasi digital untuk memulihkan perekonomian di Indonesia.
Di tengah pandemi yang belum usai, digitalisasi terus membentuk kembali lanskap industri telekomunikasi. Di sisi lain, kondisi ini sekaligus memberi peluang bagi perusahaan telekomunikasi untuk mengambil peran lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara, termasuk di Indonesia. Digitalisasi juga menawarkan peluang bagi perusahaan telekomunikasi untuk membangun kembali posisi pasar, menata ulang sistem bisnis, menciptakan penawaran inovatif, dan juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Dalam talk show bertajuk "Digital Transformation Outlook 2021", Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha mengatakan, industri telekomunikasi menjadi kunci sukses transformasi digital untuk memulihkan perekonomian di Indonesia.
"Kami percaya bahwa industri telekomunikasi adalah kunci sukses transformasi digital untuk menghidupkan kembali perekonomian Indonesia di tengah pandemi. Indosat Ooredoo berkomitmen untuk membantu masyarakat mendapatkan hasil maksimal dari sumber daya yang kuat ini, lebih dari sekadar konektivitas fisik, serta membantu mereka menemukan dan berbagi pengetahuan, memperkuat ekonomi, meningkatkan komunitas, dan berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia," katanya.
Meski istilah transformasi digital sudah cukup lama digaungkan, praktik ini akan tetap diperlukan khususnya di tengah pandemi yang masih melanda. GSMA menyebutkan pada awal 2020, dimana pandemi dimulai, teknologi memiliki peranan penting dalam menunjang aktivitas masyarakat. Dengan demikian, transformasi digital tetap perlu digalakkan demi pemulihan masa depan.
"Pandemi menunjukkan relevansi sebenarnya dari jaringan seluler yang kuat dan tangguh. Tuntutan tahun 2020 menggarisbawahi bahwa konektivitas itu penting, dan karenanya, dalam dunia yang semakin online, menutup kesenjangan digital tidak pernah begitu mendesak. Konektivitas cerdas, perpaduan 5G, AI, dan IOT diatur untuk mendorong revolusi industri keempat, yang juga dikenal sebagai "Industri 4.0". Dalam dunia pasca pandemi, Industri 4.0 adalah cara untuk membantu ekonomi mereka pulih dan menjadi lebih tahan terhadap guncangan di masa depan," kata Head of GSMA APAC, Julian Gorman.
Transformasi digital sendiri menurut Country Director Facebook Indonesia, Pieter Lydian tidak dapat dilakukan secara mandiri, melainkan diperlukan kerjasama banyak pihak. Oleh karena itu, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan, jangkauan, dan kesadaran akan akses internet yang lebih berkualitas. Facebook Indonesia juga mengklaim perusahaannya siap bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan digital yang dibutuhkan masyarakat Indonesia khususnya dalam memanfaatkan internet secara maksimal.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo, Facebook dan GSMA meluncurkan program Internet1O1 untuk menumbuhkan adopsi internet seluler di Indonesia. Program ini sekaligus membantu pengguna internet pertama kali mendapatkan pengalaman online secara maksimal. Internet1O1 dijalankan melalui kerja sama dengan retailer lokal, dan hingga Mei 2020, serta telah memfasilitasi pelatihan untuk 1,4 juta pengguna di 4.578 desa.