Kembangkan segmen strategis baru, inDriver ubah nama jadi inDrive
Perusahaan aplikasi transportasi online inDriver telah mengumumkan bahwa mereka telah berubah nama menjadi inDrive.
Salah satu perusahaan ride-hailing global yang telah ada di Indonesia sejak tahun 2021, inDriver, telah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan rebranding perusahaan menjadi inDrive. Langkah ini dilakukan untuk menjadi bentuk transformasi inDrive sebagai satu grup perusahaan dan program pengembangan nirlaba yang memiliki tujuan secara menyeluruh.
Semula inDriver merupakan singkatan dari Independent Drivers yang terbentuk dari sebuah grup media sosial. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan mengubah nama brand menjadi inDrive (Inner Drive).
Meski demikian, perusahaan itu menyatakan bahwa rebranding bukan sepenuhnya tentang perubahan eksternal, akan tetapi lebih ke arah menetapkan makna dan tujuan baru guna menata ulang misi mereka serta DNA-nya. inDrive meyakini bahwa memiliki tujuan yang kuat sangatlah penting untuk membuat tim tetap terinspirasi serta memupuk hubungan antara emosional antara pelanggan dan perusahaan.
inDrive menawarkan aplikasi transportasi penumpang online di mana transaksi dapat dilakukan secara langsung dan diklaim dengan harga wajar. Nama baru yang diusungnya, diinformasikan mempertahankan kesinambungan sekaligus mencerminkan misi dan nilai perusahaan yang dikonsep ulang.
inDrive awalnya diluncurkan pada tahun 2012. Sedangkan di Indonesia sendiri, seperti yang sebelumnya dijelaskan, layanan ride-hailing ini telah ada di Tanah Air sejak 2021. Sejauh ini, mitra inDrive di Indonesia telah ada sekitar 600.000 orang. Dari jumlah tersebut, mitra yang paling banyak adalah pengguna motor.
Rebranding juga menandakan bila inDrive telah meningkatkan pelayanan pada penawaran yang sudah ada secara berkelanjutan. Kedepannya perusahaan yang bermarkas di California ini akan masuk pada segmen strategis baru seperti fintech, pengantaran makanan, ecommerce, serta meningkatkan program pengembangan nirlaba dalam skala besar.
Saat ini, pelanggan yang ingin menggunakan jasa transportasi online inDrive hanya bisa membayar secara tunai. Meski demikian, Roman Ermoshin, Director of Ride-Hailing APAC inDrive mengatakan bahwa konsumen akan dapat membayar layanan ini secara cashless dalam waktu yang akan datang, tanpa mengumumkan timeline-nya secara pasti.
Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa brand besar yang melayani ride-haliling, tetapi inDrive mengatakan bahwa mereka tidak berusaha untuk berkompetisi dengan para pesaingnya, malahan mereka menjawab akan lebih “berjalan beriringan” dengan para pesaingnya.