Intel umumkan Core 5.0 GHz i9-9900KS

Pada ajang Computex 2019, Intel mengumumkan rincian seputar prosesor Core i9 Special Edition. Prosesor tersebut merupakan i9-9900KS dengan 8-core dan 16-thread yang mengalami peningkatan menjadi 5.0 GHz pada semua core, naik 300 MHz dibandingkan dengan 9900K versi standar.

Dilansir dari Tom’s Hardware (26/5), prosesor anyar tersebut juga memiliki fitur frekuensi dasar (base clock) 400 MHz lebih tinggi.

Intel juga mengumumkan hasil pengujian performa untuk prosesor Ice Lake 10nm yang akan dipasarkan tahun ini. Intel mengklaim, prosesor barunya memiliki performa yang mengesankan dengan kinerja grafis terintegrasi Gen11 yang akan merebut mahkota dari AMD. Perusahaan tersebut memberikan banyak benchmark untuk grafik beban kerja AI demi mendukung klaimnya.

Seperti Core i9-9900K sebelumnya, versi 9900KS hadir dengan kemasan plastik dari Intel, yang berarti tidak akan hadir dengan kelengkapan pendingin.

Intel memproduksi Core i9-9900KS Special Edition dengan fabrikasi 14nm++ yang sama dan arsitektur Coffee Lake seperti Core i9-9900K standar, yang berarti pada dasarnya adalah prosesor yang sama. Namun, model KS dilengkapi dengan base frekuensi 4.0 GHz dan boost 5.0 GHz.

Intel juga tidak mengungkapkan nilai TDP untuk chip tersebut, tetapi karena perusahaan mengukur nilai pada base frekuensi, peningkatan ke 4.0 GHz akan menghasilkan peningkatan TDP (mungkin dalam kisaran 105 watt).

Intel melakukan demo prosesor tersebut dengan menjalankannya pada kekuatan penuh yakni 5.0 GHz menggunakan daya termal internal (power thermal utility / PTU) eksklusif. Utilitas ini menghasilkan beban kerja yang intens, tetapi pengujian tersebut tidak termasuk pengujian AVX. 

Berbeda dengan model F-series, 9900KS hadir dengan unit grafis terintegrasi. Selain itu, tidak seperti model 9900XE, pengguna dapat membeli prosesor ini dengan mudah. Sebagai chip edisi khusus, Intel berencana untuk memiliki ketersediaan luas tetapi belum mengumumkan harga atau tanggal peluncurannya.

Perusahaan tersebut juga membuka tabir dari chip Ice lake 10nm yang dipersenjatai dengan grafis Gen11 dan core Sunny Cove. Intel mengklaim bahwa mesin grafis terintegrasi yang diperbarui mampu mengungguli APU AMD dengan margin mengesankan. Chip tersebut juga dilengkapi dengan sejumlah perbaikan untuk arsitektur yang Intel klaim mampu memberikan satu teraflop 32 bit dan dua teraflop performa floating poin 16 bit.

Intel melakukan sejumlah demo langsung selama acara Computex kickoff, yang mencakup beberapa pengujian. Perusahaan tersebut membandingkan Core i7-8650U dengan memori DDR4 -2400 16 GB dengan prosesor 15W Ice Lake-U (4+2) dengan memori LPDDR4-2400-3733 8 GB dalam perbandingan head-to-head.

Intel juga menyediakan serangkaian benchmark gaming yang membandingkan Ryzen 7 3700U 25W berbasis Vega terhadap prosesor Ice Lake 25W pra-produksi. Intel menolak untuk menentukan apakah prosesor ini bakal hadir di pasar, tetapi benchmark Intel, ketika dinormalisasi untuk konsumsi daya, menunjukkan prosesor Ice Lake mengalahkan Ryzen 7 3700U di sebagian besar benchmark.

Dalam kedua kasus tersebut, jika didukung oleh benchmark pihak ketiga yang independen, prosesor Intel yang mengalahkan APU AMD akan membalikkan dominasi AMD yang selama bertahun-tahun menguasai grafik terintegrasi. Hal ini tidak sepenuhnya sulit dipercaya lantaran diperkuat oleh tingkat pengerjaan ulang arsitektur Intel, tetapi tentu saja AMD ke depannya tidak tinggal diam.

Intel juga menunjukkan demo teknologi VRS (Variable Rate Shading), teknik rendering yang dikembangkan sehingga mampu meningkatkan performa secara signifikan. Mereka menunjukkan hasil dari benchmark VRS mendatang dari UL Benchmark, yang menyoroti kenaikan 40 persen untuk kinerja grafis Gen11 dengan fitur yang diaktifkan.

Menariknya, Intel juga membandingkan kinerja demo Ice lake 25W. Kali ini prosesor tersebut kalah dibandingkan dengan Ryzen 7 3700U dengan VRS dinonaktifkan, tetapi prosesor buatan Intel tersebut menang melawan AMD ketika VRS aktif.

Demonstrasi lain yang dijalankan Intel adalah memamerkan sejumlah benchmark berbasis AI yang memberikan peningkatan kinerja secara signifikan. Grafik Gen11 dari Intel mendukung VNNI demi meningkatkan kinerja AI, sedangkan grafis terintegrasi AMD tidak memiliki dukungan eksplisit untuk peningkatan AI, seperti RoCM.

Intel banyak berinvestasi dalam memungkinkan pengembang untuk mengambil keuntungan dari mesin grafis generasi berikutnya untuk beban kerja AI dan mengatakan pengguna dapat mengharapkan penyerapan luas akselerasi AI untuk PC desktop selama beberapa tahun mendatang.