Jajal aplikasi GCam di Poco M3, hasilnya makin ciamik
Performa kamera pada ponsel ini dapat ditingkatkan lagi untuk menghasilkan gambar yang lebih bagus. Yaitu dengan menginstal aplikasi Google Camera atau GCAM. Berikut cara menggunakan serta hasil foto menggunakan aplikasi GCam di Poco M3.
Beberapa waktu lalu Poco M3 resmi diluncurkan di Indonesia menyasar segmen entry-level. Meski demikian, ponsel anyar ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kebanyakan ponsel di kelasnya. Oleh karena itu, Poco M3 dijuluki “The new entry level killer”.
Salah satu yang membuat perangkat ini menonjol adalah sektor kamera, Poco M3 menghadirkan konfigurasi 3 kamera yang masing-masing memiliki resolusi 48 MP untuk kamera utama (lensa lebar), 2 MP untuk lensa makro, dan terakhir adalah kamera depth sensor beresolusi 2 MP untuk mendeteksi latar belakang subjek agar dapat menghasilkan efek bokeh. Sedangkan kamera depan memiliki resolusi 8 MP.
Poco M3 + Google Camera
Dengan sejumlah kamera yang dimilikinya, Poco M3 mampu menawarkan hasil kamera yang baik untuk ponsel di kelasnya. Meski demikian, performa kamera pada ponsel ini dapat ditingkatkan kembali sehingga menghasilkan gambar yang lebih bagus. Caranya adalah dengan menginstal aplikasi Google Camera (Gcam) di ponsel dengan prosesor Snapdragon 662 ini.
GCam sendiri adalah salah satu fitur utama yang tersedia untuk pengguna ponsel Google Pixel. Aplikasi kamera bawaan Google ini bisa dibilang salah satu aplikasi kamera terbaik yang ada di pasar. Namun, dikarenakan eksklusif untuk pengguna perangkat Pixel, pengguna ponsel dari merek lain tidak akan mendapatkan aplikasi ini di perangkatnya.
Meski demikian, kamu masih dapat menginstal apk GCam. Caranya pun cukup mudah. Pertama-tama, kamu harus mengunduh apk Gcam di website ini. Setelah selesai mengunduhnya, cukup instal di Poco M3 seperti menginstal aplikasi apk lainnya. Pastikan kamu mengizinkan ponsel memasang aplikasi dari sumber yang tidak dipercaya.
Performa kamera GCam di Poco M3
Pertama-tama, saya menjajal GCam di Poco M3 dengan memotret di dalam ruangan berlampu dan membandingkannya dengan hasil aplikasi kamera default Poco M3. Hasil dari kamera bawaan Poco M3 menghadirkan beberapa noise di area bayangan.
Sedangkan hasil yang diambil menggunakan aplikasi GCam terlihat lebih terang dengan minim gangguan noise di area bayangan. Area bayangan di atas kini menjadi lebih terang serta menghadirkan warna yang lebih cerah. Selain itu, performa Auto White Balance pada GCam menghadirkan warna putih yang lebih baik.
Berbicara seputar Auto White Balance, pada aplikasi GCam ada fitur khusus untuk menanganinya dengan nama Google AWB. Ketika Google AWB tidak diaktifkan, warna putih pada subjek dan latar belakang agak melenceng sedikit ke arah kuning.
Sedangkan ketika Google AWB diaktifkan, performa warna putih lebih terang. Hal perlu diingat adalah, tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara Google AWB aktif maupun tidak. Perbedaan hanya terlihat jika kita mengamatinya dengan seksama.
Memotret di luar ruangan menggunakan aplikasi kamera bawaan Poco M3 sebenarnya menghasilkan gambar yang bagus. Tetapi jika dibandingkan dengan aplikasi GCam, hasil dari kamera bawaan Poco M3 kurang menghadirkan warna akurat.
Tekstur mobil mainan yang saya foto menggunakan aplikasi GCam lebih terlihat. Selain itu, warna yang dihasilkannya lebih cerah dengan exposure yang lebih sesuai.
Ketika digunakan untuk memotret pemandangan, ada beberapa gangguan under-exposure pada beberapa area, seperti di dahan pepohonan di sebelah kanan. Tekstur genteng rumah pun ada beberapa yang tidak jelas.
Gangguan under-exposure pada pepohonan dan area lainnya kini tak ada lagi ketika saya memotret menggunakan aplikasi GCam. Tekstur genteng rumah dan sebagainya terlihat lebih baik, warna keseluruhannya pun lebih bagus.
Kualitas zoom 2x pada kamera bawaan Poco M3 memberikan warna daun dengan saturasi terlalu tinggi sehingga terlihat agak kurang natural. Beberapa tekstur subjek juga terlihat kurang jelas.
Performa zoom 2x pada aplikasi GCam hampir tidak terlihat seperti zoom karena menghadirkan detail yang jelas pada subjek. Kini warna daun-daun pada pohon jauh lebih baik dan alami. Alur-alur di genteng rumah juga terlihat jelas. Selain itu, warna awan terlihat lebih baik daripada foto menggunakan kamera bawaan Poco M3.
Pada hasil gambar dengan zoom maksimal (8x), detail gambar menggunakan kamera bawaan Poco M3 sangat menurun drastis. Detail pada bagian asbes rumah dan dinding kurang terlihat tajam.
Warna yang dihasilkan aplikasi GCam yang dipasang di Poco M3 memperlihatkan warna yang lebih alami tanpa gangguan saturasi yang terlalu berlebihan. Kini asbes pada rumah yang berwarna kuning lebih terlihat alurnya. Tekstur tembok rumah pun juga lebih mudah dilihat.
Aplikasi kamera bawaan Poco M3 memiliki keunggulan ketika memotret menggunakan mode Portrait. Ini dikarenakan cukup cermat memilih antara subjek dan latar belakang. Efek bokeh yang diberikannya pun terlihat sangat baik untuk ponsel entry-level.
Efek bokeh ketika memotret menggunakan aplikasi GCam tidak sebagus ketika saya memotret menggunakan aplikasi kamera Poco M3. Ada beberapa bagian seperti genteng rumah yang tidak ikut dibuat blur.
Hampir tidak ada perbedaan ketika antara perbedaan ketika saya menjajal kualitas HDR dan memotret subjek yang membelakangi cahaya.
Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan secara keseluruhan antara HDR kamera Poco M3 dan GCam, hasil warna yang difoto menggunakan aplikasi buatan Google terlihat lebih alami.
Karena diberi slogan “The new entry level killer”, maka tidak heran jika Poco M3 hadir dengan pemotretan mode malam atau Night Mode. Sebagai catatan, tidak semua ponsel kelas entry-level memiliki mode tersebut. Hasil dari mode malam kamera bawaan Poco M3 cukup dapat diandalkan.
Aplikasi kamera GCam memiliki mode malam yang bernama Night Sight. Hasil dari kamera ini memberikan gambar yang lebih terang jika dibandingkan dengan aplikasi kamera bawaan Poco M3. Uniknya, meskipun hasilnya lebih terang, ISO yang digunakan GCam lebih rendah daripada kamera Poco M3 (ISO 103 vs ISO 481). Karena menggunakan ISO yang lebih rendah, otomatis hasil malam dari GCam minim gangguan noise.
Hasil kamera depan bawaan Poco M3 memiliki hasil yang oke-oke saja jika tidak dibandingkan dengan aplikasi GCam.
Menggunakan aplikasi GCam untuk memotret selfie, hasilnya terlihat lebih baik. Detail wajah kini lebih terlihat dan lebih alami. Area gelap yang ada di bagian dagu kini sudah tidak ada sehingga wajah menjadi lebih jelas. Latar belakang subjek juga terlihat lebih baik, seperti daun-daun di pohon yang kini lebih hijau ketimbang memotret menggunakan kamera bawaan Poco M3.
Tidak lupa saya juga menguji performa kamera depan saat wajah membelakangi cahaya. Kualitas HDR kamera depan bawaan Poco M3 memiliki hasil yang lumayan karena wajah tidak terlalu gelap atau under-exposure.
Hasil selfie saat membelakangi cahaya pada aplikasi GCam bisa dibilang memiliki hasil yang jauh lebih baik daripada kamera bawaan Poco M3. Wajah menjadi lebih terang dan detail pada foto menjadi lebih terlihat. Tekstur baju juga lebih jelas ketika menggunakan aplikasi GCam.
Memotret menggunakan kamera depan saat malam hari, secara default hasilnya menampilkan sejumlah gangguan noise serta detail yang tidak terlalu tajam. Dalam keadaan ini, Poco M3 menggunakan ISO 4789.
Foto selfie yang menggunakan aplikasi GCam menampilkan hasil yang jauh lebih baik. Gangguan noise dapat diredam secara signifikan. Dengan demikian, detail lebih terlihat jelas. ISO yang digunakan pada aplikasi GCam lebih rendah daripada kamera bawaan Poco M3, yaitu ISO 1187.
Kesimpulan
Bagi kamu yang ingin meningkatkan kualitas kamera Poco M3, tidak ada salahnya menginstal aplikasi GCam. Cara menginstalnya juga mudah, seperti kamu penginstal aplikasi apk kebanyakan. Antarmuka aplikasi kamera GCam juga sangat intuitif sehingga mudah digunakan. Namun, ada satu mode yang tidak dapat digunakan, yaitu Slow Motion. Ketika saya memilih fungsi ini di GCam, aplikasi akan selalu mengalami crash dan keluar. Selain itu, fungsi GCam dapat digunakan di Poco M3.